Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Reshuffle Antarkan Zulkifli Hasan Jadi Mendag, Anak Buah Megawati: Bukan Sesuatu yang Mudah

Reshuffle Antarkan Zulkifli Hasan Jadi Mendag, Anak Buah Megawati: Bukan Sesuatu yang Mudah Usai dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Perdagangan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan langsung menyambangi kantor barunya guna melakukan serah terima jabatan dengan mantan Menteri Perdaganag Muhammad Lutfi, Ravu (15/6/2022), sayang sertijab ini dilakukan tertutup. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyampaikan pesan penting terhadap menteri pedagangan baru, yakni Zulkifli Hasan.

Dia berharap masalah terkait perdagangan pangan dan bahan pokok bisa terselesaikan.

“Kita harapkan waktu pendek, kurang lebih dua tahun ini komoditas bahan pokok dan barang penting lainnya harus dicermati,” kata Aria Bima di DPR RI, Rabu (15/6).

Politikus PDI Perjuangan itu berharap hadirnya menteri perdagangan baru bisa mengatasi krisi pangan global.

“Apalagi terkait krisis pangan, kita harus bernavigasi agar suplai dari petani dan demand terjaga,” katanya.

Baca Juga: Surya Paloh Beber Pesan IMF dan World Bank kepada Pemerintah Indonesia: Jaga Konsolidasi Keberadaan dalam Negeri

Aria Bima mengatakan saat ini banyak negara yang sudah menghentikan impor pangan, seperti Vietnam, India, dan Thailand.

“Ini bukan sesuatu yang mudah karena sekarang ini Vietnam sudah menutup impor pangannya,” jelas Aria Bima.

Dia pun meminta menteri perdagangan dan pertanian saling menjalin kerjasama yang baik untuk mengatasi masalah pangan di Indonesia.

“Saya kira kita harus mencermati hulu hilirnya antara menteri pertanian dan perdagangan harus saling kontrol,” ucapnya.

Baca Juga: Zulkifli Hasan Jadi Mendag, Anis Matta: Seperti Menggenggam Bara Api

Soal masalah pangan, Aria Bima mengatakan, pemerintah harus mencermati dengan baik sebelum mengambil keputusan.

“Karena, masalah pangan ini harus kita hitung, kapan kita maju atau mundur dalam hal ekspor dan impornya,” pungkasnya. (*)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: