Bursa Asia menunjukkan performa beragam pada penutupan perdagangan di Jumat (22/11). Secara keseluruhan, papan bursa mengalami kenaikan namun hal tersebut tak dirasakan oleh bursa di China.
Dilansir Senin (25/11), berikut ini adalah catatan pegerakan sejumlah papan bursa yang berada dalam Bursa Asia. Rerata menunjukkan penguatan yang cukup signifikan:
- CSI 300: turun signifikan 3,06% ke 3.865,7.
- Hang Seng: melemah 1,89% ke 19.229,97.
- Nikkei 225: naik 0,68% ke 38.283,85.
- Topix: menguat 0,51% ke 2.696,53.
- Kospi: menguat 0,83% ke 2.501,24.
- Kosdaq: turun 0,54% ke 677,01.
- S&P/ASX 200: mencatatkan kenaikan 0,85% ke 8.393,8.
Investor tengah optimis dengan prospek pemulihan ekonomi global. Hal tersebut diperkuat oleh sejumlah data ekonomi yang rilis baru-baru ini, salah satunya adalah Inflasi Jepang.
Data Oktober menunjukkan bahwa angka yang muncul sedikit lebih tinggi dari ekspektasi, yakni 2,3%. Hal itu memperkuat optimisme terhadap pemulihan ekonomi negara tersebut.
Singapura juga baru-baru ini merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 3,5%. Hal ini semakin memperkuat ekspektasi market.
Meski begitu, penurunan tajam pasar saham China mencerminkan ketidakpastian terhadap kebijakan stimulus besar yang kemungkinan tidak diumumkan sebelum Maret 2025.
Investor juga menanti kejelasan lebih lanjut terkait hubungan perdagangan AS-China. Langkah kebijakan selanjutnya dari kedua negara tersebut akan menjadi faktor kunci yang memengaruhi pergerakan pasar dalam beberapa bulan mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement