Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kepercayaan Dimainkan, Orang Indonesia Makin Waspada terhadap Australia karena...

Kepercayaan Dimainkan, Orang Indonesia Makin Waspada terhadap Australia karena... Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese (tengah) berjalan usai mengikuti upacara peletakan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Senin (6/6/2022). PM Australia mengunjungi TMP Nasional Utama Kalibata untuk berziarah sekaligus meletakkan karangan bunga. | Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Singapura -

Jauh sebelum Perdana Menteri baru Australia Anthony Albanese melakukan kunjungan bilateral pertamanya ke Jakarta, kepercayaan Indonesia pada Australia sudah merosot.

Menurut jajak pendapat pertama Lowy Institute di Indonesia dalam satu dekade, kepercayaan orang Indonesia di Australia telah merosot 20 poin dalam 10 tahun, dari 75% pada 2011 menjadi 55% tahun lalu.

Baca Juga: Amerika Tingkatkan Fokus di Indo-Pasifik, Marinir Siap Diterjunkan di Australia Utara

Orang Indonesia juga semakin tidak percaya pada sebagian besar kekuatan besar, termasuk Amerika Serikat dan China, menurut survei lembaga think tank Australia terhadap 3.000 orang Indonesia akhir tahun lalu.

"Mayoritas orang Indonesia mempercayai Amerika Serikat dan Australia untuk bertindak secara bertanggung jawab, tetapi jumlah ini telah turun drastis sejak 2011," survei menunjukkan, dikutip laman CNBC.

Ketidakpercayaan Indonesia terhadap Australia semakin dalam setelah Canberra menandatangani perjanjian keamanan dan kapal selam nuklir trilateral AUKUS dengan AS dan Inggris tahun lalu, kata mantan menteri luar negeri Indonesia Marty Natalegawa kepada CNBC pekan lalu.

Para pemimpin baru Australia, tambah Marty, sekarang memiliki pekerjaan diplomatik yang cocok untuk mereka.

“Penting bagi Indonesia untuk menguraikan niat, apa tujuan pemerintah Australia yang baru di kawasan (Asia-Pasifik),” kata ekz menteri itu dalam wawancara eksklusif di “Street Signs Asia.”

Kesepakatan AUKUS mengacak-acak beberapa bulu di Asia-Pasifik. Baik Indonesia maupun Malaysia menyatakan keprihatinan setelah diumumkan. Indonesia mengatakan tidak ingin melihat "perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan yang berkelanjutan di kawasan" dan mendesak Australia untuk memenuhi kewajiban non-proliferasi nuklirnya.

Hubungan Australia-Indonesia yang Rusak

Masih ada pertanyaan apakah Australia dan Indonesia dapat membawa hubungan mereka ke tingkat yang lebih dalam di bawah kepemimpinan Albanese.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: