Ahok Beri Pesan Tegas, Isinya Nggak Main-main, Eh Ada yang Nyeletuk: Cocok Buat Anies Baswedan, Bapak Politik Identitas!
Pegiat media sosial Yusuf Dumdum menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia menyebut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan itu adalah bapak politik identitas.
Julukan itu tidak terlepas dari gonjang ganjing Pilkada DKI Jakarta 2017 yang mempertemukan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Di mana Pilkada saat itu disebut-sebut sebagai helatan pesta demokrasi terburuk sepanjang sejarah karena politik Identitas dan politisasi agama.
Adapun sindiran itu disampaikan Yusuf Dumdum lewat sebuah cuitan di akun twitter pribadinya, dalam unggahan itu dia mengunggah sebuah foto Ahok dengan tulisan ‘'Jangan bohongi rakyat hanya karena kepengen jadi Gubernur' ini adalah pernyataan lawas Ahok saat debat terbuka Pilkada DKI 2017 lalu.
Baca Juga: Sikap Jokower dan Ahoker Usai NasDem Pilih Anies Jadi Bakal Capres, Ternyata...
"Pesan Ahok ini cocok buat @aniesbaswedan sang bapak politik Identitas Indonesia," kata Yusuf Dumdum di akun Twitter @yusuf_dumdum, Senin (20/6/2022).
Terpisah pegiat media sosial Denny Siregar mengumbar sebuah foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sedang berpose bareng sejumlah pria. Denny memamerkan foto itu di akun twitter pribadinya @DennySiregar7, Senin (20/6/2022).
Dalam foto itu tampak Anies Baswedan dan Sandiaga Uno diapit sejumlah pria, yang beberapa di antaranya tampak berjanggut panjang, mengenakan jubah lengkap dengan peci. Tidak diketahui secara jelas identitas para pria dalam foto itu.
“Bapak politik identitas dan para pengawalnya,” kata Denny.
Dalam cuitannya yang lain Denny mewanti-wanti jangan sampai permainan politik kotor macam di Pilkada DKI Jakarta justru merembet ke skala nasional atau kembali dimainkan pada Pilpres 2024. Menurutnya itu sangat berbahaya karena perpecahan antarwarga jelas terjadi di mana-mana.
"Mengungkap busuknya politik identitas tahun 2017, itu bukan membuka lama yang harus dipendam. Justru untuk mengingatkan jangan sampai itu terulang. Ngeri kalau kisah Pilgub DKI menjalar ke nasional," ungkapnya.
Denny mengaku, dirinya bakal berdiri paling depan melawan kelompok-kelompok yang bermain isu agama dan politik identitas, apabila cara berpolitik seperti ini kembali dipraktikan pada Pemilu mendatang.
"Dan saya akan terus berada di garis depan. Memaafkan bukan berarti melupakan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: