Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Hanya dengan Gus Dur, Amien Rais Juga Pernah 'Berseteru' dengan Tokoh Ini: Boxing Intelektual!

Bukan Hanya dengan Gus Dur, Amien Rais Juga Pernah 'Berseteru' dengan Tokoh Ini: Boxing Intelektual! Kredit Foto: Instagram Amien Rais
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus senior Amien Rais mengungkap hubungan awalnya dengan sejumlah tokoh lain sebelum reformasi. Ternyata, orang pertama yang dianggap kontra dengan Amien Rais bukanlah Gus Dur, melainkan cendekiawan Islam lain yakni Nurcholis Madjid alias Cak Nur.

Hal ini diungkapnya kala berbincang bersama Ahmad Dhani dan disiarkan di kanal Youtube Video Legend, Kamis (16/6/2022). Kepada pentolan band Dewa 19 itu, Amien Rais mengungkapkan bagaimana hubungannya dengan tokoh penting lain sudah tercipta sejak masa kuliah.

Mulanya, Ahmad Dhani penasaran dengan hubungan Amien Rais dengan Gus Dur. 

"Pak Amien pertama kali dengar nama Gus Dur kapan?" tanya Dhani.

Sembari menjawab bahwa mereka bertemu di luar negeri, Amien Rais juga menceritakan dinamika hubungannya dengan sejumlah tokoh NU lain.

"Waktu itu saya lebih berkontradiksi dengan Nurcholis daripada dengan Gus Dur," Amien Rais mengakui.

"Padahal sama-sama dari Amerika?" tanya Dhani.

Baca Juga: Tampil di Channel Refly Harun, Ahmad Dhani Blak-blakan: Waktu Jaman Saya Melawan Ahok…

"Iya. Waktu itu ada acara di Ahad pagi di Gelanggang Mahasiswa UGM," Amien Rais melanjutkan cerita.

Pertemuan di kisaran tahun 1988 itu begitu berkesan bagi Amien Rais. Kala itu tiga nama yang kerap muncul adalah Amien Rais, Nurcholis Madjid, dan Gus Dur yang kala itu belum menjabat sebagai Ketua PBNU. Pertemuan itu sudah dinantikan para mahasiswa yang penasaran dengan hubungan Amien Rais dan tokoh-tokoh tersebut.

"Saya mengatakan, 'adik-adik mahasiswa Anda berjubel sampai ribuan ini Anda mengharapkan boxing intelektual antara saya dan Cak Nur to? Tapi nanti Anda kecewa itu'." kata Amien Rais.

Alih-alih mempertebal perbedaan, Amien Rais bercerita soal sikap Nurcholish Madjid kepadanya yang memang mengakui perbedaan di antara  mereka.

"Terus dia bilang pada saya, Mas Amien kita ini berbeda tapi seperti jeruji roda," kata Cak Nur.

"Betul Mas Nurcholish, karena Anda di pondok, saya di Majlis Al Islam Surakarta, Anda di Gontor lalu IAIN, dan kita di Chicago," kata Amien Rais.

Menurutnya, perbedaan itu merupakan hal yang wajar karena keduanya tumbuh sebagai intelektual Islam dari organisasi yang berbeda. 

"Perbedaan dengan Nurcholish Majid itu soal pemikiran kan? Tafsir, Al quran, hadis dll kan? Karena yang kita tahu kan Nurcholish Majid itu dianggap dedengkot liberal kan, dari situ kan perbedaannya?" tanya Ahmad Dhani mencari penegasan.

Tak dipungkiri Amien Rais, ada beberapa pemahaman Cak Nur yang juga menurutnya benar. Terutama soal sekularisasi.

"Iya betul. Ketika Nurcholish pidato di TIM tentang Sekulerisasi Bukan Sekularisme itu, setelah saya membaca Harvey Cox dari Harvard judulnya The Secular City itu memang ada perbedaan," jawab Amien Rais.

Baca Juga: Mendag Zulhas Kaget Lihat Harga Kebutuhan Pokok Naik, Rocky Gerung Singgung “Quote” Jokowi: Ya Ndak Tahu Kok Tanya Saya

"Kalau sekularisme itu memang emoh agama, memang agama tidak ada tempatnya, hanya di masjid, di gereja, di tempat ibadah gitu. Tapi kalau sekulerisasi, kata Nurcholish 'yang memang untuk dunia di dalam kitab suci ya diduniakan ditafsirkan secar kreatif'. Tapi memang waktu itu memang banyak orang mengkritik habis-habisan," lanjut Amien Rais.

Kala itu, Amien Rais justru memilih karena tak ingin menambah panas situasi.

"Apa bedanya? permainan kata-kata. Tapi saya kira memang ada bedanya. Tapi saya milih diam daripada memperkeruh suasana," katanya.

"Tapi intinya perbedaan pemikiran tadi, saya yakin bahwa dengan Quran itu lebih ungggul daripada filsafat Yunani, Persia, dll," pungkas Amien Rais yang mengulas lagi beberapa kajian Cak Nur soal filsafat Yunani dan tokoh Islam yang punya kemiripan pemahaman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: