Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marak PHK di Perusahaan Rintisan, Grant Thornton Ingatkan Pentingnya Manajemen Keuangan Perusahaan

Marak PHK di Perusahaan Rintisan, Grant Thornton Ingatkan Pentingnya Manajemen Keuangan Perusahaan Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Belakangan ini banyak perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air yang telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi karyawannya. Setidaknya, ada 6 startup yang melakukan PHK, yakni Tanihub, Zenius, LinkAja, Pahamify, JD.ID, dan MPL. PHK yang terjadi pada startup ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Beberapa startup internasional juga melakukan PHK besar-besaran tahun ini seperti Netflix dan Robinhood.

Sejumlah perusahaan teknologi rintisan (startup) Indonesia juga tengah menghadapi permasalahan yang dikenal sebagai fenomena bubble burst. Mengutip laman Investopedia, fenomena ini merupakan kondisi bisnis yang cepat mengalami kenaikan, tetapi cepat juga mengalami penurunan.

Baca Juga: Mulai Merambah ke Pelatihan Coding Anak, Ruangguru Akuisisi Startup Kalananti

Adanya fenomena pecahnya gelembung tersebut disebabkan saat ini perusahaan startup sulit untuk mendapatkan pendanaan serta tidak mempunyai aset. Padahal, untuk meraih pengguna, kebanyakan dari startup harus melakukan strategi bakar uang seperti promosi melalui televisi, baliho, digital, program cashback, hingga diskon besar-besaran.

Ditambah lagi, dengan The Fed yang juga melakukan kebijakan menaikkan suku bunga sehingga investor-investor luar negeri cenderung menarik dana mereka dan memilih untuk menyimpan uang mereka daripada berinvestasi ke industri teknologi di Indonesia.

Hal ini berimbas pada makin selektifnya investor dalam memberikan pendanaan kepada perusahaan rintisan (startup). Menurut Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (AFTEC) Rudiantara, saat ini banyak modal ventura yang mulai beralih fokus di mana mulai melihat kinerja keuangan perusahaan dibanding melihat traction dari para startup ini.

Traction ialah melihat seperti jumlah pengguna atau pengunduh dan loyalitas pengguna terhadap jasa atau produk startup tersebut. Di mana, terkadang untuk mencapai traction yang bagus, para startup ini melakukan berbagai cara yang salah satu nya adalah dengan melakukan strategi bakar uang.

Dana yang disuntik besar bahkan hingga triliunan rupiah, tetapi hasilnya nihil, venture capital (VC) pun enggan menyuntikkan dananya lagi. Alhasil, tsunami besar pemutusan hubungan kerja (PHK) di startup pun mulai menghantui.

Gaya bisnis startup yang mengedepankan pertumbuhan dengan arus kas dan/atau profit negatif tidak akan bisa bertahan. Pada akhirnya, bisnis yang sehat harus punya arus kas dan profit yang positif.

Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia, dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/6/2022), mengatakan, "Fenomena yang dihadapi startup saat ini bukanlah semata permasalahan tidak adanya pendanaan, bahkan kondisi ekonomi masyarakat pun terbilang cukup baik dan kondisi pasar makin pulih. Kendala justru terletak dari penggunaan dana operasional masing-masing startup."

"Perusahaan startup disarankan menggunakan protokol finansial internal, sesederhana dimulai dengan evaluasi keuangan dan memperbarui informasi kondisi finansial secara rutin. Dengan menjaga arus informasi keuangan, potensi kesalahan perencanaan dapat diantisipasi jauh hari sebelum keadaan keuangan semakin memburuk," saran Johanna.

"Selain strategi manajemen keuangan yang baik, tentu juga diperlukan strategi keseluruhan yang matang agar startup tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga tumbuh, pertimbangkan inovasi dari sisi produk dan model bisnis serta di era post-pandemic ini, perhatikan juga situasi dan kebiasaan target market yang mungkin berubah, mungkin saja ada strategi bisnis yang perlu disesuaikan untuk mengejar pertumbuhan optimal," tutup Johanna.

Baca Juga: Pemprov Bali Bakal Sediakan Loket Pungutan Wisman di Terminal Domestik Bandara

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: