Berkenaan dengan migrasi, Iwan menjelaskan Business Council of Australia (BCA) menyatakan adanya tambahan arus migrasi yang cukup tinggi selama dua tahun ke depan.
"Kami sepakat dengan sikap Dewan Bisnis Australia, menyerukan kepada Pemerintahan Albanese untuk meningkatkan jumlah migran yang masuk ke Australia yang dapat membantu pemulihan ekonomi Australia," ungkapnya.
Baca Juga: Update Kinerja Perusahaan Properti Milik Keluarga Tahir: Dari Untung Jadi Rugi!
Diketahui, migrasi turun selama pandemi dan saat ini dibatasi pada 160.000 jiwa. Business Council of Australia ingin meningkatkan batasan tersebut menjadi 220.000 jiwa pada tahun 2022-2023 dan 2024, dan kemudian kembal lagi ke 190.000 jiwa.
Dampak penutupan perbatasan internasional terkait pandemi COVID-19 mengakibatkan penurunan jumlah migrasi selama enam kuartal secara berturut-turut. Pertumbuhan penduduk selama 12 bulan terakhir sepenuhnya disebabkan oleh peningkatan alami (penambahan 136.200 jiwa), sementara migrasi dari luar negeri negatif (berkurang 67.300 jiwa) selama periode tersebut.
Baca Juga: Tawarkan Konsep Smart Eco Friendly, Millennium City Gandeng 4 Bank Terkemuka dan 500 Agen Properti
"Hal ini juga berdampak pada jumlah tenaga kerja di Australia. Oleh karena itu, pemerintah Australia telah mengeluarkan kebijakan pelonggaran jumlah waktu kerja bagi mahasiswa asing yang sebelumnya dibatasi hanya 20 jam seminggu," jelasnya
Menurutnya, langkah ini akan berlaku segera untuk semua siswa saat ini sudah berada di Australia ataupun yang baru akan tiba, termasuk mereka yang baru mengajukan izin kerja siswa baru. Para pelajar tesebut bahkan dapat bekerja sebelum program studi mereka dimulai. Mereka juga akan dapat bekerja lebih dari 40 jam setiap dua minggu di sektor ekonomi mana pun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: