Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diakui Miliki Prospek Bisnis Jangka Panjang yang Bagus, Analis Soroti Pergerakan Saham GOTO

Diakui Miliki Prospek Bisnis Jangka Panjang yang Bagus, Analis Soroti Pergerakan Saham GOTO Kredit Foto: GoTo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan Selasa 21 Juni 2021 berhasil melesat 2,16% atau 8 poin ke harga Rp378 per saham. Saham GOTO yang ditransaksikan 30,240 kali ini melibatkan sebanyak 22,90 juta saham dengan nilai perdagangan Rp847,14 miliar. 

Sepanjang hari ini, saham GOTO bergerak dikisaran Rp362 -380 per saham. Investor asing terlihat melakukan aksi jual dengan nilai Rp32,2 miliar. 

Apabila dicermati, sepanjang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) harga saham GOTO sempat menyentuh angka tertingginya di posisi Rp404 per saham pada 15 Juni 2022. Sementaram harga terendah di level Rp194 per saham pada 13 Mei 2022. 

Baca Juga: Gak Usah Berlebihan, Keputusan Telkom Grup Investasi di GOTO Murni Karena Bisnis

Head of Research Yuanta Sekuritas, Chandra Pasaribu, mengungkapkan bahwa secara jangka Panjang GoTo memiliki prospek bisnis yang bagus. 

“Namun, seberapa bagusnya tergantung bagaimana manajemen dapat meningkatkan monetasi yang dapat dilakukan dari pendapatan perusahaan yang besar, walaupun sekarang ini perusahaan masih merugi,” ujar Chandra. 

Namun, Chandra mencermati pergerakan saham GOTO yang terjadi belakangan ini. Ia bahkan menuturkan bahwa kemungkinan ada pihak-pihak yang melakukan perdagangan semu pada saham GOTO. 

Dugaan ini timbul setelah harga saham GoTo sempat naik 100% lebih dalam periode satu bulan sampai tanggal 14 Juni. Di saat yang sama nilai perdagangan harian saham GoTo tercatat sangat tinggi, sampai pernah mencapai 1/6 (seperenam) dari total nilai transaksi keseluruhan 750 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pasalnya, lanjut Chandra, tidak ada perbaikan fundamental signifikan yang mendasari kenaikan saham GOTO yang begitu besarnya. “Saat harga GoTo tertekan sampai di bawah Rp 200, lalu naik sampai sempat lewat Rp 400, secara fundamental berubah tidak? Looks like it, kalo kita mau jujur,” tambah Chandra saat ditanya apakah saham GoTo mengalami transaksi semu. 

Baca Juga: Saham GoTo Bangkit dari Kubur: Gak Ada yang Sia-sia, Cuan Cuan Cuan!

Sebagai informasi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih belum bisa move on dari rugi. Malah, pada tiga bulan pertama tahun 2022 ini perusahaan hasil perkawinan Gojek dan Tokopedia ini kerugian Gojek membengkak sebesaar Rp6,47 triliun meroket 257,45% dari Rp1,81 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Padahal, berdasarkan laporan keuangan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia pendapatan bersih perseroan hingga akhir Maret 2022 mengalami peningkatan sebesar 65,59% menjadi Rp1,49 triliun dari Rp904 miliar per Maret 2021. 

Ternyata, kenaikan pendapatan juga diikuti oleh meningkatnya beban pokok pendapatan dari Rp693,15 miliar di kuartal I 2021 menjadi Rp1,221 triliun per Maret 2022. Kemudian, beban penjualan dan pemasaran mengalami peningkatan yang fantastis menjadi Rp3,3 triliun dari Rp431,49 miliar. 

Selain itu, beban umum dan administrasi perusahaan juga melesat dari Rp697,33 miliar menjadi Rp2,58 triliun. 

Lalu, beban penyusutan dan amortisasi juga meningkat menjadi Rp761,46 miliar, sedangkan beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp434,79 miliar dari sebelumnya Rp348,21 miliar.

“Sepanjang 2022, kami akan terus mendorong inisiatif-inisiatif ini dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem kami miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology,” kata Andre Soelistyo, CEO Grup GoTo, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (30/5/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: