Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti: Rakyat China Pencari Suaka Politik Meroket 10 Kali Lipat di Bawah Xi Jinping

Peneliti: Rakyat China Pencari Suaka Politik Meroket 10 Kali Lipat di Bawah Xi Jinping Kredit Foto: Reuters/Jason Lee

"Uyghur di pengasingan terus-menerus menghadapi risiko dari China yang menekan negara tempat tinggal mereka untuk menahan dan memulangkan mereka secara paksa," kata Dilxat Raxit.

"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk terus mengambil langkah-langkah untuk memberikan perlindungan yang memadai kepada warga Uighur yang berisiko," katanya, seraya menambahkan bahwa banyak pencari suaka Uighur tidak dapat memperbarui paspor yang kedaluwarsa dan terkadang kesulitan mendokumentasikan penindasan yang mereka alami di rumah. 

Baca Juga: Michelle Bachelet Desak China Tindakan Sewenang-wenang Terhadap Uighur

Foxhunt dan Skynet

Chen mengatakan PKC memiliki operasi internasional terkoordinasi yang disebut "Operasi Foxhunt" untuk memaksa warga negara China kembali ke rumah.

"Sejak Xi Jinping menjabat, dia telah membawa rencana 'perburuan rubah' untuk penindasan global terhadap para pembangkang yang meluas secara internasional," kata Chen.

“Jika Anda hanya memiliki status kependudukan imigran sederhana, Anda mungkin tidak dapat benar-benar dilindungi di beberapa negara,” katanya.

"Terkadang, permohonan suaka dan status pengungsi dapat memberikan perlindungan lebih," tutur Chen.

Lembaga penegak hukum PKC secara rutin melacak, melecehkan, mengancam, dan memulangkan orang-orang yang melarikan diri dari negara itu, banyak dari mereka adalah orang Uyghur yang berbahasa Turki, di bawah program pengawasan SkyNet yang menjangkau jauh melampaui perbatasan China, menggunakan berbagai cara agar mereka dipulangkan secara paksa.

Beijing sering bergantung pada sekutu yang patuh untuk menghindari proses peradilan pidana dan memastikan pengungsi politik dan Muslim dikirim kembali.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: