Perkuat Likuiditas, BI Jalin Kerja Sama dengan Bank Sentral di Kawasan Asia-Pasifik Lewat RMBLA
Bank Indonesia dan Bank for International Settlement (BIS), bersama dengan bank sentral negara lain di kawasan Asia dan Pasifik, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Hong Kong Monetary Authority (HKMA), Monetary Authority of Singapura (MAS), Central Bank of Chile, dan People's Bank of China (PBC) menandatangani kerja sama Renminbi Liquidity Arrangement (RMBLA), Sabtu (25/6/2022). Kerja sama ini diinisiasi oleh BIS, organisasi internasional kerja sama antara bank sentral.
RMBLA dikembangkan dengan tujuan untuk menyediakan likuiditas kepada bank sentral yang berpartisipasi dari kawasan Asia-Pasifik melalui skema reserve pool. Setiap bank sentral yang berpartisipasi akan memberikan kontribusi minimum sebesar RMB15 miliar atau ekuivalen dalam dolar AS, dan ditempatkan di BIS.
Baca Juga: Pasca-Idulfitri, Bank Indonesia Catat Arus Kas di Sumut Net-Inflow
Perjanjian ini ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, General Manager BIS Agustin Carstens, Gubenur Central Bank of Chile Rosanna Costa, Gubernur BNM Tan Sri Nor Shamsiah Mohd. Yunus, Chief Executive HKMA Eddie Yue, Managing Director MAS Ravi Menon, dan Gubernur PBC Yi Gang di sela-sela rangkaian sidang tahunan BIS di Basel, Swiss.
"Kerja sama RMBLA akan menjadi salah satu penopang likuiditas yang dapat dimanfaatkan ke depan pada saat terjadi volatilitas di pasar keuangan," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam siaran pers, Sabtu (25/6/2022).
Kerja sama ini juga makin memperkuat kerja sama keuangan antara Bank Indonesia dan BIS yang diharapkan dapat berkontribusi pada stabilitas keuangan di kawasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: