Surya Paloh Usul Duet Anies-Ganjar, Denny Siregar Sebut Itu Salah Kaprah, Keduanya Berbeda
Pegiat media sosial, Denny Siregar, menanggapi usulan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang ingin memasangkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan Guberur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Surya Paloh beralasan, ingin mengakhiri polarisasi 'cebong' dengan 'kadrun'.
Bagi Denny, usulan Surya Paloh itu salah kaprah. Sebab, julukan cebong dan kadrun diletakan dalam konteks yang berbeda.
Baca Juga: Wacana Duet Anies-Ganjar Dilontarkan Surya Paloh, Eh Siapa Sangka Demokrat Bilang Begini
"Cebong itu nama julukan untuk pendukung Jokowi waktu Pilpres 2019," kata Denny Siregar menjelaskan, dikutup dari kanal YouTube CokroTV, Rabu (29/6).
"Kadrun itu beda lagi, Pak SP (Surya Paloh-Red). Kadrun itu akronim dari kadal gurun. Sebuah julukan yang diberikan kepada mereka yang memainkan politisasi agama demi agenda pribadi mereka, yaitu mendirikan negara khilafah," lanjut Denny.
Atas penjelasan itu, Denny menegaskan bahwa penggabungan cebong dan kadrun seperti yang diinginkan oleh Surya Paloh tidak tepat. Sebab, julukan cebong hanya berlaku kala pilpres 2019, sedangkan kadrun akan terus berlaku selama gerakan ini masih ada.
"Kadrun itu bukan sebuah julukan dalam momen politik, catat itu. Tapi itu menggambarkan sifat dan karakter seseorang," tegas Denny.
Baca Juga: PDIP Datangkan Puan untuk Silaturahmi Bukan Megawati, Eh PAN Langsung Bilang Begini
Lanjut Denny, berdasarkan definisinya itu, ia menanggap bahwa Surya Paloh telah salah mendefinisikan cebong dan kadrun sebagai bentuk polarisasi.
"itu seperti membandingkan klub sepakbola dengan klub basket. Sama-sama klub olahraga, tapi beda jenis permainannya." kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar