Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Walau Indonesia Penghasil Terbesar, Hilirasi Sawit Rakyat Belum Optimal

Walau Indonesia Penghasil Terbesar, Hilirasi Sawit Rakyat Belum Optimal Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia merupakan negara produsen terbesar minyak sawit dunia, yang total produksi sawitnya menembus 50 juta ton per tahun. Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, data (BPS Statistik Kelapa Sawit, 2020 sebanyak 14,59 juta hektare total luas perkebunan sawit di Indonesia, hanya sekitar 6,04 juta hektare atau 41% dikelola oleh petani swadaya dan 35% di antaranya adalah hasil dari sawit rakyat.

Namun demikian tingkat produktivitas rata-rata per tahun baru mencapai 2,30%. Angka ini masih rendah dibandingkan negara tetangga Malaysia, sudah mencapai 6,49% tahun dan Thailand sebesar 29,17% per tahun, dengan kualitas bibit tanaman bersertifikat. Untuk itu, hilirisasi kelapa sawit oleh rakyat belum optimal.

Baca Juga: Menteri Teten Siap Dukung Pembangunan Pabrik Olahan Kelapa Sawit

MenkopUKM mengatakan hilirisasi kelapa sawit oleh rakyat masih belum optimal. Untuk itu, MenkopUKM mendukung berdirinya pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil), Minyak goreng hingga minyak makan merah oleh koperasi petani sawit di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

"Maka dari itu saya mengajak KUD Tiku V Jorong untuk mengolah kelapa sawit jadi CPO dan minyak makan merah secara mandiri. Saya sudah bicara dengan Pak Mentan (Syahrul Yasin Limpo) agar juga bisa menyediakan bibit tanaman bersertifikat, sehingga produk yang dihasilkan berkualitas. Ada teknologinya di Medan bagaimana kelapa sawit CPO ini menjadi minyak makan merah," kata Menteri Teten.

Sementara itu, Pengurus KUD Tiku V Jorong Darwan yang mewakili Ketua KUD Tiku V Jorong AM Datuak Bandaharo mengatakan, saat ini KUD mengelola sekitar 3.000 ha lahan pertanian kelapa sawit. Dengan 3.700 anggota petani, KUD memiliki aset sekitar Rp142 miliar dan telah berusia 30 tahun.

"Dana yang sudah kita dibagikan ke peserta KUD sebanyak Rp136 miliar, dengan masing-masing peserta hasil mendapat Rp221 juta per keluarga," katanya.

Dalam mengatasi terjadinya penurunan harga sawit, KUD Tiku V Jorong mencari cara agar kelapa sawit bisa tetap terjual dengan harga wajar di pasaran.

Baca Juga: Sudah Jatuh Ketimpa Tangga Pula, Usai Disegel Anies Baswedan, Kini Holywings Digugat Rp100 Miliar!

"Saat ini kami memiliki harapan untuk membangun sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng, agar CPO tidak terlalu banyak ekspor dan kami bisa mengolahnya sendiri. Mulai dari lahan seluas 16,5 ha, kelengkapan dokumen hingga izin pendirian pabrik sudah kami siapkan. Kami mohon dukungannya kepada KemenKopUKM," ucapnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: