Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Teten Siap Dukung Pembangunan Pabrik Olahan Kelapa Sawit

Menteri Teten Siap Dukung Pembangunan Pabrik Olahan Kelapa Sawit Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung berdirinya pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil), minyak goreng hingga minyak makan merah oleh koperasi petani sawit di Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Menurutnya, pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit oleh koperasi sangatlah penting. Hal ini merupakan upaya agar petani tidak lagi bergantung pada pabrikan industri besar dan dapat mengolah sendiri.

Baca Juga: Perkebunan Sawit Tidak Ada Kaitannya dengan Bencana Banjir

"Termasuk koperasi Unit desa (KUD) Tiku V Jorong. Saya harapkan jika pabrik ini terbangun maka kita akan lebih mampu menjaga suplai minyak goreng di masyarakat," ucap Menteri Teten dalam keterangan persnya, Jumat (1/7/2022).

Menteri Teten mengatakan, jika salah satunya, KUD Tiku V Jorong mampu membangun pabrik pengolahan kelapa sawit, suplai minyak makan di kalangan masyarakat akan terjaga. Mengingat kemarin sempat terjadi kelangkaan hingga melambungnya harga minyak.

Saat ini, lanjut Teten, KemenKopUKM sedang menginisiasi pilot project program Hilirisasi Produk Sawit Rakyat melalui inovasi minyak makan merah, sebagai functional product (food dan non food) melalui koperasi. Program ini digunakan teknologi produksi sederhana untuk mengolah CPO, hingga dapat menghasilkan produk akhir berupa minyak makan merah yang lebih sehat dari minyak goreng komersil karena mempertahankan fitonutrien-nya (Vit A, Vit E dan Squalene).

"Bahkan dapat mengatasi gizi buruk atau stunting pada anak, serta produk sampingannya dapat dikembangkan menjadi bahan baku kosmetik dan sabun," katanya.

Untuk itu KemenkopUKM melaksanakan strategi pendampingan kelembagaan koperasi, yaitu dengan perluasan akses pembiayaan untuk koperasi melalui LPDB-KUMKM sebagai modal kerja berkolaborasi dengan BPD-PKS.

"Untuk modal investasi dan BRI dengan skema KUR Klaster bagi kelompok petani," katanya.

Di sisi lain, salah satu petani sawit yang juga anggota KUD Tiku V Jorong misalnya mengeluhkan, harga minyak kelapa sawit yang turun drastis setelah dibukanya kembali keran ekspor. Sehingga hal tersebut menggerus pendapatan para petani kelapa sawit.

Baca Juga: Ustaz Ini Buka Suara Soal Nasib Pegawai Holywings, Denny Siregar: Sudah Mimpi Pesta Seks di Surga...

“Pak Menteri, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit masih anjlok. Kami mohon dukungannya supaya pabrik segera dibangun, sehingga kelapa sawitnya bisa kita olah menjadi minyak goreng. Kami ingin ada aktivitas lanjutan dari turunnya harga TBS yang menekan pendapatan. Kami juga minta agar ada bantuan pembiayaan ke petani lewat koperasi,” kata petani sawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: