Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Buka Saluran Aduan Kinerja dan Layanan Haji Secara Daring

Pemerintah Buka Saluran Aduan Kinerja dan Layanan Haji Secara Daring Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Agama membuka saluran aduan secara online untuk menerima kritik dan saran terkait kinerja petugas dan kualitas layanan ibadah haji.

“Kami mengundang jemaah untuk menyampaikan kritik, saran, dan aduan melalui haji2022.kemenag.go.id,” terang Anggota Tim Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Petugas dan Layanan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Syaltout, di Makkah, kemarin.

Menurutnya, saluran aduan online ini disiapkan untuk jemaah dan petugas. Pengguna tinggal mengakses link haji2022.kemenag.go.id  lalu mengisi form yang tersedia jika ingin menyampaikan kritik, saran, aduan, dan informasi lainnya. 

Layanan ini, kata Syaltout, dibuat untuk memastikan bahwa standar pelayanan minimum yang diberikan kepada jemaah berjalan dengan baik. Selain itu, saluran ini juga untuk memantau keluhan atau komplain yang disampaikan jemaah maupun petugas, atas kualitas layanan maupun kinerja pelayanan.

“Untuk meningkatkan layanan, Kemenag tidak anti kritik. Silakan kritik secara objektif untuk perbaikan agar bisa direspon cepat. Sistem pelaporan dilakukan secara online. Server punya Kemenag,” terang Syaltout.

Saran dan masukan dari jemaah atau petugas, akan ditampilkan dalam sebuah dashboard khusus yang dipantau oleh tim secara berkala. Aduan yang masuk, akan diverifikasi di lapangan dan selanjutnya ditindaklanjuti untuk bisa segera diselesaikan.

“Saat di Madinah, masuk dalam dashboard kami adanya aduan dari salah satu jemaah asal embarkasi Solo atau SOC. Saat itu aduan terkait kamar jemaah atau akomodasi. Tim langsung melakukan verifikasi dan ternyata memang faktual sehingga kita segera carikan solusi,” papar Syaltout.

Aduan lainnya terkait petugas bimbingan ibadah (Bimbad). Ada yang melaporkan bahwa petugas Bimbadnya kurang memberikan bimbingan, dan justru asyik beribadah sendiri.

“Ini kasusnya juga di Madinah. Sudah kami verifikasi dan itu faktual, sehingga segera kita tindaklanjuti,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: