Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Bikin Repot Warga DKI Jakarta, Kenneth PDIP: Pak Anies Harus Bisa Mengkaji Lebih Dalam

Anies Bikin Repot Warga DKI Jakarta, Kenneth PDIP: Pak Anies Harus Bisa Mengkaji Lebih Dalam Kredit Foto: Instagram/Hardiyanto Kenneth
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengubahan nama jalan di sejumlah ruas DKI Jakarta rupanya menuai beragam pro kontra di masyarakat. Salah satu kritik juga dilontarkan oleh Anggota Fraksi PDIP DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth yang meminta Anies Baswedan berpikir ulang untuk melakukan perubahan nama jalan gelombang kedua.

Kenneth menilai kebijakan perubahan nama jalan ini hanya akan menyulitkan warga karena harus terlibat dalam pengubahan administrasi yang dinilai akan merepotkan.

Baca Juga: Politikus PDIP Skakmat Anies Soal Perubahan Nama Jalan, Telak!

Seperti yang diketahui, saat ini Anies sudah melakukan perubahan terhadap 22 nama jalan di Jakarta menjadi nama-nama tokoh Betawi. Anies bahkan berencana melanjutkan kebijakan ini dengan mengubah nama jalan-jalan lain.

"Saya berharap Pak Anies dapat meninjau ulang kembali pergantian nama jalan untuk tahap kedua ini," ujar Kenneth kepada wartawan pada Minggu (3/7/2022).

Penggantian nama jalan disebutnya berdampak pada dokumen kependudukan warga. Meski Pemprov DKI telah mengupayakan layanan jemput bola untuk mengurusnya, Kenneth meyakini hal ini tak mudah diselesaikan dengan cepat.

Baca Juga: Anies Nggak Bakalan Punya Panggung Usai Lulus Jadi Gubernur DKI, Refly Harun: Dia Tidak Punya Lagi Apa-apa

Ia menyebut, berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) tercatat ada sekitar 50 ribu Warga DKI Jakarta yang harus memperbarui kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP dan kartu keluarga (KK) imbas pergantian nama jalan tersebut.

"Saya khawatir bahwa proses perbaikan data dan dokumen warga yang terdampak perubahan nama jalan ini tidak akan selesai dalam waktu dekat," ucapnya.

Selain itu, nama jalan yang sekarang juga tidak asal dibuat karena memiliki banyak nilai historis. Ia mencontohkannya seperti Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan yang diubah menjadi Jalan H. M. Shaleh Ishak, Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara jadi Jalan M Mashabi, dan Jalan Raya Bambu Apus diganti menjadi Jalan Jalan Mpok Nori.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: