Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berani! Dubes Asing Soroti Jokowi ke Ukraina dan Rusia: Dia Pergi Cuma Urus Mi Instan

Berani! Dubes Asing Soroti Jokowi ke Ukraina dan Rusia: Dia Pergi Cuma Urus Mi Instan Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Presiden menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian. | Kredit Foto: Antara/BPMI-Laily Rachev
Warta Ekonomi, Canberra, Australia -

Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia menjadi sorotan asing. Mantan duta besar Australia untuk Meksiko, Amerika Tengah, dan Karibia tidak yakin Jokowi membawa misi damai.

Menurut David Engel, Jokowi melihat peperangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia menyebabkan gangguan pasokan pangan ke Indonesia.

Baca Juga: Masinton PDIP Sebut Jokowi Akan Konsultasi ke Megawati Terkait Pengisi Kursi MenPAN-RB

“Semakin lima perang dan gangguan yang dihasilkan dalam ekspor gandum dan minyak bunga matahari Ukraina bertahan, semakin tinggi risiko lonjakan harga pangan, yang secara historis telah memicu kerusuhan politik di nusantara,” tulis David Engel di The Strategis, dikutip Senin (4/7/2022).

Di Indonesia, dia menilai, sejumlah aksi protes di jalanan atas kenaikan harga pangan kemungkinan akan terjadi.

Maka untuk meyakini rakyat Indonesia, Jokowi melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia untuk mengatasi masalah tersebut.

“(Dia) pergi ke ibu kota sumber impor itu dan sarang orang yang memblokirnya, dia setidaknya dapat memberi tahu warganya bahwa dia telah melakukan segala daya untuk meringankan beban mereka,” kata David.

Dia menilai, misi Jokowi bukan untuk membawa kedamaian dua negara yang bertikai, Jokowi hanya bertemu Ukraina dan Rusia untuk urusan Mie instan.

Sebab Indonesia salah satu negara yang sangat bergantung kepada pasokan gandum Ukraina untuk kebutuhan produksi mie instan.

“Oleh karena itu, bagi sebagian orang, misi Widodo ke Moskow mungkin akan memunculkan kenangan tentang idealisme Hatta saat ia membentuk identitas baru yang mengagumkan untuk sebuah bangsa dan rakyat yang sampai sekarang menjadi korban kolonialisme Barat selama ketegangan Perang Dingin. Tetapi bagi yang lain, ini setidaknya tentang mie,” tutup David Engel.

Ukraina bantah klaim Jokowi Titip Pesan ke Putin

Sebelumnya, Sekretaris Kantor Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov Volodymyr mengatakan, jika Volodymyr Zelenskyy ingin sampaikan pesan ke Putin, dia akan melakukannya secara terbuka di media. Tidak melalui perantara.

“Jika Presiden Volodymyr Zelenskyy ingin mengatakan sesuatu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dia akan melakukannya secara terbuka, dalam pidato hariannya,” kata Serhii Nikiforov kepada media lokal, Pravda, dikutip Ahad 3 Juli 2022.

Dia mengatakan bahwa fokus utama pembicaraan antara Jokowi dan Zelenskyy adalah terkait importir. Mereka tidak berbicara terkat solusi perdamaian.

“Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina adalah fokus utama pembicaraan antara presiden Indonesia dan Ukraina di Kyiv,” katanya.

Serhii Nikiforov menjelaskan bahwa Rusia memikul tanggung jawab penuh atas gangguan ekspor gandum Ukraina ke Indonesia, serta ke bagian lain dunia.

“Dan Rusia akan bertanggung jawab atas krisis pangan yang bisa terjadi kecuali pelabuhan Ukraina segera diblokir,” ungkap Serhii.

“Inilah yang dibahas secara detail oleh Volodymyr Zelenskyy dengan Joko Widodo,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: