WE Online, Jakarta - Fujitsu Laboratories Ltd. mengumumkan keberhasilannya dalam mengembangkan tag RFID berukuran mungil dan tipis yang dapat disematkan pada beragam material, seperti metal, kartu identitas, wearable devices dan berbagai jenis obyek lain yang mungkin mengganggu penerimaan sinyal.
Sebelumnya, peneliti dunia menghadapi tantangan besar dalam menciptakan tag RFID yang berukuran kecil dan tipis yang dapat dilekatkan pada bahan metal atau ID card atau kartu identitas yang biasa digunakan, karena justru material-material tersebut dapat menjadi penyebab terhalangnya penerimaan sinyal. Misalnya saja, supaya dapat menghantarkan komunikasi dalam jangkauan jarak 2 meter dengan baik, maka dengan panjang gelombang radio tersebut, ukuran tag disyaratkan minimal sepanjang 75 mm atau memiliki ketebalan minimal kira-kira 5 mm.
?Fujitsu Laboratories kini telah berhasil mengembangkan sebuah teknologi yang menggunakan sebuah loop structure atau struktur tersimpai inovatif berbahan plastik ultra tipis untuk memancarkan gelombang radio, sehingga dari ide tersebut dapat terciptalah sebuah tag RFID dengan ukuran termungil di dunia, dengan panjang hanya 30 mm dan tebal hanya 0,5 mm, serta dapat dilekatkan pada berbagai jenis obyek,? ujar Achmad Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia. ?Berkat teknologi tersebut, kini tag RFID super mungil dan tipis tersebut akan segera dapat diaplikasikan untuk berbagai macam manfaat dan kebutuhan, seperti pengelolaan bagian-bagian mesin atau bahkan disematkan di kartu identitas yang biasa digunakan orang sebagai alat pengontrol akses,? katanya lagi
Belakangan ini, penggunaan sistem RFID semakin populer berkat tingginya efisiensi yang ditawarkan terutama dalam rangka untuk melakukan pengelolaan komponen dan inventarisasi produk, karena tag RFID tersebut dapat disematkan pada beragam komponen atau produk serta memungkinkan dilakukannya identifikasi informasi melalui gelombang radio. Namun begitu, jarak jangkauan komunikasi RFID tergantung pada frekuensi radio yang terpancar. Sistem RFID sendiri memanfaatkan pita UHF dengan wilayah yang mendekati frekuensi seperti yang biasa digunakan oleh televisi, radio, atau telepon. Sehingga, jangkauan komunikasi yang dihantarkannyapun bisa relatif jauh, mencapai beberapa meter.
Kebutuhan akan tag RFID yang kecil dan tipis yang dapat disematkan di berbagai jenis obyek dan memungkinkan untuk dilekatkan di hampir seluruh bagian obyek tersebut telah menjadi dambaan sejak lama. Namun, yang menjadi kendala selama ini adalah sulitnya gelombang radio menjalar menembus bahan metal atau tubuh manusia. Apalagi, bila tag RFID tersebut melekat langsung pada bahan metal atau kartu identitas yang dibawa oleh pengguna. Proses penghantaran gelombang komunikasipun bisa terganggu. Untuk itu, dibutuhkan sebuah bahan spacer atau penyela dengan ketebalan tertentu yang dapat disisipkan guna meredam gangguan-gangguan dalam penjalaran gelombang yang dipengaruhi oleh metal atau tubuh manusia, sehingga menciptakan ruang sela di antara tag RFID dan obyek di mana tag tersebut menempel. Hal ini akan menciptakan penghantaran komunikasi RFID bebas hambatan dengan jarak jangkauan hingga beberapa meter lebih luas.?
Ukuran RFID merupakan besaran yang terkait erat dengan faktor-faktor, seperti ukuran bahan penyela, jangkauan komunikasi yang dikehendaki, serta panjang gelombang radio yang digunakan. Sebagai contohnya, ketika menggunakan penyela setebal 1 mm, supaya jangkauan komunikasi bisa mencapai 2 meter atau lebih jauhnya, maka ukuran panjang RFID minimal yang disyaratkan adalah 75 mm atau setara dengan seperempat panjang gelombang radio 300 mm.
Begitu pula bila mendasarkan perhitungan ukuran RFID dari ukuran ketebalan. Dengan jangkauan penghantaran komunikasi yang sama, panjang tag RFID bisa direduksi hingga menjadi 33 mm atau seperdelapan dari panjang gelombang radio. Namun, dengan hasil perhitungan rasio panjang RFID tersebut, maka ketebalan minimal RFID yang dibutuhkan harus ditambah hingga minimal menjadi 5 mm.
Singkatnya, ukuran panjang RFID berbanding terbalik dengan faktor ukuran ketebalan bahan penyela dan tergantung pula dengan faktor panjang gelombang radio yang digunakan, sehingga untuk mencapai rasio ukuran RFID yang benar-benar kecil dan tipis sangatlah sulit.
Fujitsu Laboratories mengembangkan sebuah perangkat teknologi yang bisa memancarkan gelombang radio menggunakan sebuah struktur tersimpai yang inovatif, di mana tag RFID diselubungi dengan materi berbahan karet atau plastik yang digulung sehingga saling tumpang tindih yang berfungsi untuk mengatasi hambatan-hambatan akibat faktor panjang gelombang.
Dari inovasi struktur simpai tersebut diharapkan bahwa ketika alat tag tersebut ditempelkan di dekat material berbahan metal, maka sebagian besar arus (arus tersimpai) akan mengalir sedemikian sehingga mengikuti bentuk dari simpaian tersebut, dan secara bersamaan sebagian arus bocoran akan menembus keluar permukaan metal tempat menempelnya tag RFID tersebut. Gelombang-gelombang radio semula yang dihasilkan oleh arus tersimpai pada akhirnya akan bergabung dengan gelombang-gelombang radio baru hasil
Bentukan dari bocoran yang menembus melalui metal terdekat, sehingga menghasilkan sinyal yang terpancar pada permukaan metal tersebut. Kemudian, bila berpatokan pada teori tersebut, maka ukuran tag seperti yang dikehendaki dapat terwujud, yakni dengan cara menyelaraskan panjang dan ketebalan ketumpangtindihan gulungan di ujung simpai tag RFID, sehingga derajat arus bocoranpun (rasio gabungan kedua jenis gelombang radio) juga dapat dioptimalkan dan jarak jangkauan dapat dimaksimalkan. Dengan kata lain, metal tempat menempelnya tag (di mana tag RFID tersebut berperan sebagai pusat koordinat arus) selanjutnya akan berfungsi sebagai antenna yang memancarkan gabungan kedua gelombang tersebut, sehingga pada akhirnya mampu menghantarkan komunikasi dari jangkauan sampai beberapa meter jauhnya.
Di sisi lain, saat tag RFID tersebut disematkan pada ID card berbahan plastic, bukan metal, maka gelombang yang dihasilkan oleh arus tersimpai hanyalah gelombang radio saja. Hal ini memungkinkan penghantaran komunikasi seperti halnya jika tag RFID disematkan di material berbahan metal karena sinyal radio dapat terhantarkan secara efisien dengan bentuk simpai yang memancar keluar dari tag RFID akibat tiadanya obyek metal yang berpotensi menghambat sinyal radio.
Skema pancaran yang terjadi bila tag RFID disematkan di bahan metal tersebut berlaku pula bila tag RFID menempel di tubuh manusia. Karena tubuh manusia tersusun atas komponen utama berupa air dengan jumlah signifikan dan secara struktur mudah menghantarkan arus listrik, maka skema pancaran yang terjadi akan serupa ketika tag RFID disematkan di bahan metal. Sebuah ID card yang di dalamnya tertanam sebuah tag RFID akan bereaksi sama seperti ketika tag tersebut disematkan di bahan metal. Efek-efek negatif pancaran arus gelombang yang dihasilkan akibat posisi tag yang menempel atau berdekatan dengan tubuh manusia bisa jauh berkurang.
Teknologi yang diketengahkan oleh Fujitsu Laboratories telah menghasilkan tag RFID berukuran mungil, dengan ukuran panjang hanya 30 mm dan ketebalan hanya 0,5 mm dan dapat disematkan pada berbagai jenis material. Berkat keunggulan teknologi yang dikembangkan oleh Fujitsu Laboratories tag RFID yang mereka ciptakan memungkinkan untuk ditempelkan di berbagai jenis obyek dengan berbagai macam manfaat, seperti untuk pengelolaan komponen-komponen mesin, dipasang di kartu identitas pengguna sebagai alat pengontrol akses, serta untuk beragam aplikasi lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement