Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Garap Prospek Bisnis Baterai Listrik, PAM Mineral Genjot Produksi Nikel di 2022

Garap Prospek Bisnis Baterai Listrik, PAM Mineral Genjot Produksi Nikel di 2022 Kredit Foto: PAM Mineral

Kinerja Kuartal I Meroket

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keuangan NICL Herman Thio mengungkapkan perseroan meraih pendapatan bersih melesat 126,32% menjadi Rp 222,20 miliar di kuartal I-2022 dari kuartal I-2021 Rp 98,18 miliar.

Pendapatan diperoleh dari sejumlah klien di antaranya PT Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy, PT Guang Ching Nikel and Stainless Steel, PT Kyara Sukses Mandiri, PT Sulawesi Mining Indonesia, dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel.

Dengan kenaikan pendapatan ini, perseroan meraih laba usaha Rp 24,73 miliar, meroket 205,861% dari Rp 8,08 miliar dan laba bersih Rp 24,73 miliar, melesat 205,861% dari Rp 8,08 miliar. Aset NICL tercatat Rp 521,33 miliar, naik 25% dari Desember 2021 senilai Rp 417,35 miliar, sementara kas dan setara kas juga naik 40,11% menjadi Rp 138,54 miliar dari Rp 98,88 miliar.

Tahun lalu, NICL mencatatkan pendapatan Rp 419,45 miliar, melonjak 123,09% dari Rp 188,02 miliar di 2020 dan laba bersih naik 42,14% menjadi Rp 45,50 miliar dari Rp 32,01 miliar. “Kinerja positif dipengaruhi peningkatan penjualan nikel. Tren positif ini diteruskan dari 2020 saat pendapatan kami naik signifikan sebesar Rp 188,02 miliar setelah penjualan nikel IBM dimulai,” kata Herman. 

Baca Juga: Percepat Transisi Energi Bersih, Pemerintah Targetkan Enam Juta Unit Motor Listrik di 2025

Terkait dengan dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) saat NICL listing 9 Juli 2021, IBM juga mendapatkan alokasi dana untuk eksplorasi penambahan cadangan bijih nikel di area blok kerja. Blok-blok ini memakai nama figur publik yakni BCL A, BCL B, Raisa, Kartini B, Tiara, dan Syahrini dengan total luas sekitar 51 hektare (ha) di dalam area pertambangan dengan IUP atas nama perseroan di Morowali.

Adapun pada 2021, NICL tidak melaksanakan pembagian dividen atas laba bersih tahun 2020. Namun, kata Herman, sebagai perusahaan terbuka, di tahun- tahun mendatang dengan mempertimbangkan kemampuan perseroan dan aspek lainnya, perseroan membuka peluang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, dengan pelaksanaan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: