Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Interkoneksi Bawah Tanah, Anies Baswedan Ingin Cetak Sejarah bagi Jakarta

Pembangunan Interkoneksi Bawah Tanah, Anies Baswedan Ingin Cetak Sejarah bagi Jakarta Kredit Foto: Pemprov DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam membangun kota diwujudkan dalam bentuk penataan yang dibangun guna mempermudah dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dengan menyediakan fasilitas moda transportasi publik. Komitmen tersebut diimplementasikan melalui pembangunan yang mulanya berorientasi pada skema Car Oriented Development (COD) menjadi Transit Oriented Development (TOD).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginisiasikan pembangunan fasilitas interkoneksi bawah tanah pertama di jalur MRT. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mewujudkan jaringan interkoneksi bawah tanah dan seamless urban mobilitas di kawan berorientasi transit.

Baca Juga: Pemprov DKI Gelar Salat Iduladha Berjemaah di JIS, Kesuciannya Terjamin!

Selain itu, dalam proyek pembangunan TOD, Anies memaparkan bahwa akan dibangun terowongan yang diperuntukkan bagi para pejalan kaki mulai dari Gedung Thamrin Nine UOB sampai Stasiun Dukuh Atas BNI. Anies menilai bahwa realisasi hal tersebut merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antarpihak untuk membangun fasilitas transportasi publik dan bangunan komersial di lahan privat yang dinilai mampu memudahkan masyarakat dalam bermobilitas.

"Ini hari yang bersejarah, ini sejarah baru di Jakarta dan Indonesia karena kita memulai pembangunan jalan pejalan kaki di bawah tanah, di mana feri MRT nantinya akan melewati terowongan yang langsung menjangkau gedung-gedung di sekitar stasiun. Terowongan ini akan menjadi asal dari terwujudnya jaringan interkoneksi bawah tanah di rute MRT yang bukan hanya memudahkan pola pergerakan, melainkan juga mengaktivasi ruang bawah tanah sebagai ruang produktif baru di Jakarta," terang Anies dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7/2022).

Anies memaparkan, pembangunan tersebut merupakan gambaran masa depan terkait peningkatan integrasi moda transportasi publik yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Pada level 1, kata Anies, integrasi menghubungkan stasiun MRT, Transjakarta, Stasiun KRL, dan angkutan umum lainnya.

Pada tingkat kedua, kata Anies, integrasi moda transportasi publik langsung terhubung dengan tempat. Anies mengatakan, dirinya ingin berpindah menggunakan transportasi umum yang dia nilai perpindahan yang rasional.

"Berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum adalah perpindahan yang rasional, secara hitungan waktu dan biaya lebih murah. Dengan begitu, perhitungan waktu, biaya, dan kenyamanan akan didapat semua. Bayangkan gedung yang tinggi 40 lantai punya akses ke stasiun, maka akan ada banyak orang yang bekerja di gedung tersebut berpindah naik transportasi umum," kata Anies.

Lebih lanjut, Anies berharap pembangunan tersebut bisa segera terwujud sesuai dengan waktu dan biaya yang sudah ditentukan. "Semoga pembangunan ini bisa selesai tepat waktu, tepat biaya dan berkualitas," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: