Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Pelarangan dari China, Kini AS Mendominasi Ekosistem dan ATM Bitcoin

Ada Pelarangan dari China, Kini AS Mendominasi Ekosistem dan ATM Bitcoin Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terlepas dari segudang rintangan peraturan negara bagian dan federal yang dihadapi oleh bisnis kripto di kawasan ini, Amerika Serikat kali ini memainkan peran utama dalam melestarikan ekosistem Bitcoin (BTC) dan kripto.

Dengan China keluar dari bisnis ini setelah pelarangannya pada kripto, Amerika Serikat mempertahankan posisi teratas dalam hal kontribusi tingkat hash dan instalasi ATM di seluruh dunia.

Sebelum menindak penambangan BTC, China secara historis mewakili lebih dari 50% dari total hash rate hingga Februari 2021. Dengan Keluarnya China dari persaingan, AS mengambil kelonggaran untuk menjadi kontributor tingkat hash BTC tertinggi mewakili 37,84% dari total daya penambangan pada Januari 2022.

Baca Juga: Jual Sebagian Kepemilikan Bitcoinnya, Argo Blockchain Ingin Kurangi Total Utangnya

Melansir dari Cointelegraph, Senin (11/7/2022), seperti yang ditunjukkan di atas, penambang Tiongkok kembali beroperasi pada September 2021. Namun, para penambang di AS terus mendominasi ruang sambil meningkatkan kontribusi tingkat hash mereka dari bulan ke bulan.

Selain itu, AS adalah rumah bagi sejumlah instalasi ATM tertinggi, mewakili hampir 88% dari total instalasi ATM kripto di seluruh dunia. Lebih dari 90% dari keseluruhan ATM kripto yang dipasang selama beberapa bulan terakhir berada di Amerika Serikat.

Data dari Coin ATM Radar mengkonfirmasi bahwa tren ini berlanjut hingga Juli karena AS melihat pemasangan 641 dari 710 ATM Bitcoin dan kripto yang dipasang dalam 10 hari pertama bulan ini.

Semakin memperkuat posisi Amerika Utara dalam ekosistem kripto, Kanada rupanya mewakili jaringan ATM kripto terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Di luar Amerika, Spanyol menampung jumlah ATM kripto tertinggi, 210 atau 0,5% dari total ATM aktif.

Sementara itu pertemuan antara kuranganya chip global dan pandemi virus corona sejenak menaikkan harga yang menjadi bagian terpenting dari rig penambangan yaitu unit pemrosesan grafis (GPU).

Namun, dengan harga jatuh di bawah MSRP dan tingkat hash yang kian jatuh, penambang menemukan diri mereka di dekat peluang untuk mendapatkan peralatan penambangan impian mereka.

Pada bulan Mei saja, harga GPU turun rata-rata lebih dari 15%, hal itu membuat mereka memaksa penjual di pasar sekunder untuk menurunkan harga yang awalnya selangit pada rig penambangan bekas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: