Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kata-kata Paling Kasar Diucapkan Vladimir Putin, Yakin Barat Bisa Goyah karena...

Kata-kata Paling Kasar Diucapkan Vladimir Putin, Yakin Barat Bisa Goyah karena... Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Vladimir Astapkovich

Putin mengatakan, upaya Barat untuk menahan Rusia telah gagal. Putin mengakui bahwa, sanksi Barat yang dijatuhkan kepada Moskow telah menyebabkan kesulitan, tetapi tidak dalam skala besar.

Politisi Moskow, Sergei Mironov dari Partai A Just Russia, mendorong Putin mendirikan sebuah badan khusus untuk memfasilitasi integrasi dengan wilayah Ukraina yang telah diduduki oleh Moskow. Putin mengatakan, gagasan itu akan dibahas lebih lanjut.  

Baca Juga: Bagaimana Putin Hadir di KTT G20 Dibongkar Orang Dalam, Mohon Simak!

Sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari, pasukan Rusia telah merebut sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk menyelesaikan perebutan wilayah timur Luhansk, pekan lalu. Tetapi kemajuan Rusia jauh lebih lambat daripada yang diperkirakan banyak analis.

Rusia juga dipukul mundur dalam upaya awal untuk merebut Ibu Kota, Kiev dan Kota Kharkiv. Prospek kompromi tampak jauh ketika Ukraina berencana mengusir Rusia dari semua wilayah yang telah direbutnya. 

Kepala negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak, menolak gagasan Putin tentang rencana yang diarahkan terhadap Rusia oleh Barat.

"Tidak ada rencana 'Barat kolektif'. Hanya tentara-z tertentu yang memasuki Ukraina yang berdaulat, menembaki kota-kota dan membunuh warga sipil. Segala sesuatu yang lain adalah propaganda primitif. Itu sebabnya mantra Putin tentang 'perang sampai Ukraina terakhir' adalah bukti lain dari genosida Rusia yang disengaja," ujar Podolyak.

Podolyak mengatakan, permintaan Ukraina untuk melanjutkan pembicaraan akan mencakup gencatan senjata, pnarikan pasukan Z, pengembalian parga yang diculik, ekstradisi penjahat perang. Mekanisme reparasi, dan pengakuan hak kedaulatan Ukraina.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: