Persiapan Iran Kirim Ratusan Drone Tempur ke Rusia Sukses Bikin Amerika Ketar-ketir!
Pemerintah Iran sedang bersiap untuk mengirim "beberapa ratus" pesawat tak berawak, termasuk beberapa yang dilengkapi dengan senjata, ke Rusia di beberapa titik pada bulan Juli, penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan, Senin (11/7/2022).
Sullivan membuat pengumuman tersebut selama briefing sore di Gedung Putih, di mana dia mengatakan dia yakin bahwa dengan dukungan dari Barat, ibukota Ukraina, Kyiv, akan tetap berada di bawah kendali Ukraina.
Baca Juga: Rusia: Drone-drone Milik Ukraina Hantam Kilang Minyak Kami
Kemudian dia beralih ke dampak perang terhadap Rusia, terutama senjatanya.
“Informasi kami menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk memberi Rusia hingga beberapa ratus (kendaraan udara tak berawak), termasuk UAV berkemampuan senjata pada waktu yang dipercepat,” kata Sullivan.
“Tidak jelas apakah Iran telah mengirimkan salah satu dari UAV ini ke Rusia,” imbuhnya, seperti dilansir Politico.
Iran akan melatih pasukan Rusia untuk menggunakan drone pada awal bulan ini, tambahnya.
“Ini hanyalah salah satu contoh bagaimana Rusia melihat ke negara-negara seperti Iran untuk kemampuan yang … telah digunakan sebelum kami memberlakukan gencatan senjata di Yaman untuk menyerang Arab Saudi,” kata Sullivan.
“Kami akan terus melakukan bagian kami untuk membantu mempertahankan pertahanan efektif Ukraina dan untuk membantu Ukraina menunjukkan bahwa upaya Rusia untuk mencoba menghapus Ukraina dari peta tidak dapat berhasil,” ujarnya, menambahkan.
Sejak perang dimulai pada Februari, AS telah mengalokasikan puluhan miliar dolar untuk mendukung Ukraina dengan senjata, amunisi, dan bantuan kemanusiaan.
Para pemimpin Ukraina telah "hampir setiap hari berhubungan" dengan para pemimpin militer dan politik AS mengenai pertahanan negara dan bagaimana merebut kembali wilayah yang diambil oleh Rusia, kata Sullivan.
“Tujuan mendasar dari strategi kami adalah untuk menempatkan Ukraina pada posisi sekuat mungkin di medan perang, sehingga mereka berada dalam posisi sekuat mungkin di meja perundingan ketika diplomasi datang,” katanya.
Sullivan membuat komentar menjelang perjalanan Presiden Joe Biden ke Israel dan Arab Saudi minggu ini, di mana Iran akan menjadi salah satu isu utama dalam agenda.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: