Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Said Didu Berikan Sindiran Telak, Harga Bahan Pokok Naik, Survei Kepuasan Jokowi Ikut Naik

Said Didu Berikan Sindiran Telak, Harga Bahan Pokok Naik, Survei Kepuasan Jokowi Ikut Naik Kredit Foto: Twitter/Said Didu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia telah merilis hasil survei tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu langsung ditanggapi oleh Mantan Sekertaris Kementerian BUMN, Said Didu.

Di mana dalam survei itu disebutkan ada kenaikan kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintah. Total mereka yang puas atau sangat puas terhadap rezim Jokowi mencapai 67,5 persen.

Baca Juga: Pengamat Blak-Blakan Penyebab Tingkat Kepuasan Kinerja Jokowi di Atas 60 Persen, Ternyata Sebabnya..

Said Didu menyindir hasil survei itu dengan membandingkan kenaikan beberapa harga kebutuhan masyarakat.

“Izinkan #sayamikir. Rakyat Indonesia memang hebat. Setiap kenaikan harga seperti BBM, listrik, sembako dll, kepuasan rakyat kepada Presiden juga naik,” kata Said Didu dikutip Fajar.co.id di akun Twitter-nya, Selasa (12/7/2022).

Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo sebanyak 67,5 persen.

Sebanyak 57,8 persen menyatakan cukup puas, sementara itu 9,7 persen puas. Kemudian, ada 25,8 persen kurang puas dan 4,4 persen tidak puas sama sekali.

“Kalau kita lihat hari ini 9,7 persen sangat puas, 57,8 persen cukup puas. Yang kurang puas mencapai 25,8 persen yang tidak puas sama sekali 4,4 persen. Jadi total mereka yang puas atau sangat puas 67,5 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Senin (11/7/2022).

Pada survei bulan April 2022, tingkat penilaian kinerja Jokowi turun menjadi 59,9 persen dari sebelumnya 71,7 persen. Tapi, survei bulan Juni 2022, naik jadi 67,5 persen.

Baca Juga: Jika Terwujud, Duet Maut Puan Maharani-Anies Baswedan Akan Luar Biasa, Tapi Masih Ada Catatan

Menurut dia, kepuasan publik terhadap kinerja eks Gubernur DKI Jakarta itu membaik. Sebelumnya ada tren penurunan lima sampai enam kali.

“Hingga bulan Mei tren penurunan terjadi enam atau lima kali berturut-turut, nah di bulan Juni tren itu sudah berhenti. Jadi sudah recover karena pada saat itu kan sempet di bawah 60 persen batas ambang psikologis approval rating adalah tidak boleh di bawah 50 persen. Nah sepertinya ada kabar baik tren kepuasan kinerja presiden itu meningkat,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: