Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ngeri Bos! Kerugian Garuda Indonesia Bengkak Parah, Tekor Rp62 Triliun pada 2021

Ngeri Bos! Kerugian Garuda Indonesia Bengkak Parah, Tekor Rp62 Triliun pada 2021 Kredit Foto: Antara/Ampelsa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akhirnya merilis laporan keuangan tahun 2021. Dalam laporan tersebut, diketahui bahwa kerugian Garuda Indonesia membengkak signifikan hingga 68,15% (yoy) dari US$2,48 miliar pada tahun 2020 menjadi US$4,17 miliar pada tahun 2021.

Jika dirupiahkan dengan asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS, kerugian Garuda Indonesia sepanjang tahun 2021 menembus Rp62 triliun. Penurunan pendapatan menjadi salah satu faktor meningkatnya kerugian maskapai penerbangan BUMN itu.

Baca Juga: Perusahaan Beton Cuan Kotos-Kotos: Laba Bersih Tumbuh Dua Kali Lipat pada Semester I 2022

Secara tahun ke tahun, pendapatan usaha Garuda Indonesia turun 10,07% dari US$1,49 miliar per Desember 2020 menjadi US$1,34 miliar per Desember 2021. Penerbangan berjadwal menyumbang pendapatan yang lebih rendah, yakni dari US$1,20 miliar pada 2020 menjadi US$1,04 miliar pada 2021. 

Sementara itu, pendapatan Garuda Indonesia dari penerbangan tak terjadwal naik, sebelumnya US$77,24 juta menjadi US$88,05 juta. Garuda Indonesia membukukan penurunan pendapatan lainnya, yakni dari US$214,42 juta pada akhir 2020 menjadi US$207,48 juta pada akhir 2021.

Beban usaha secara keseluruhan dipangkas dari US$3,30 miliar per Desember 2020 menjadi US$2,61 miliar per Desember 2021. Namun, total beban usaha lainnya membengkak signifikan dari US$391,56 juta menjadi US$2M69 miliar. Hal itu terjadi karena penurunan nilai aset nonkeuangan membesar, yakni dari US$264,52 juta menjadi US$1,46 miliar. Bahkan, Garuda Indonesia mencatatkan beban penghentian dini kontrak sewa sebesar US$887,922 juta pada tahun 2021, sedangkan tahun 2020 nihil.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: