Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Beberkan Tiga Komitmen untuk Mengakselerasi Ekonomi Digital

BI Beberkan Tiga Komitmen untuk Mengakselerasi Ekonomi Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Digitalisasi sistem pembayaran Indonesia yang didukung inisiatif Blue Print Sistem Pembayaran (BSPI 2025) menjadi game changer untuk upaya pulih bersama dan membangun ekonomi berkelanjutan, sehingga manfaatnya dirasakan bagi setiap lapisan masyarakat.  Lebih lanjut, sinergi yang disertai dengan inisiatif Fintech maupun pelaku keuangan digital lokal diperlukan untuk mendorong ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Tiga inisiatif pembayaran digital BI bersama industri nasional sebagai tindak lanjut BSPI 2025 antara lain QRIS, BI-FAST dan SNAP telah menjadi langkah penting bagi perluasan akses pembayaran untuk seluruh masyarakat. Demikian disampaikan Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman dalam seminar “Synergy for Inclusive and Sustainable Economic Growth" yang merupakan rangkaian FEKDI hari ketiga sebagai side event rangkaian G20 Finance Track: Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Nusa Dua, Bali (13/7).  

"Melangkah ke depan, BI menghadirkan tiga komitmen untuk mengakselerasi ekonomi digital dan ekosistem keuangan terintegrasi," ujarnya. Baca Juga: Ada Risiko Stagflasi Serius di Dunia, BI Institute: Pertumbuhan Ekonomi Masih Sehat

Pertama, lanjut Aida, reformasi regulasi untuk mempercepat konsolidasi atas industri pembayaran yang sehat, kompetitif dan inovatif. Kedua, mengembangkan infrastruktur pembayaran yang sarat akan interopabilitas, interkoneksi, dan intergrasi. dan Ketiga, mengembangkan praktik pasar yang aman, efisien, dan seimbang.

Kemudian Aida menekankan dua hal pokok mengenai digitalisasi yang inklusif dan berkelanjutan. Pertama, digitalisasi telah memungkinkan kita untuk memiliki kegiatan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Manfaatnya bersifat luas bagi semua orang, bagi masyarakat umum dan mampu mengurangi ketimpangan.

"Kedua, sinergi dan kolaborasi antara otoritas dan industri menjadi kunci dalam memetik manfaat dari ekosistem ekonomi dan keuangan digital," tambahnya.

Dalam kesempatan ini, mengemuka diskusi yang membahas akselerasi inovasi digital melalui integrasi pembayaran yang menghadirkan perwakilan asosiasi dan para pelaku ekonomi digital, antara lain Ketua Komite Open Banking, Timothy Utama, Ketua Perhimpunan Bank-bank Internasional Indonesia (PERBINA), Batara Sianturi, CEO Dana, Vincent Iswara, dan Co Founder Tokopedia, Leontinus Alpha.

Selain itu dibahas pula inisiatif pembayaran digital yang mendukung ekonomi berkelanjutan, yang menghadirkan, Kepala Sistem Pembayaran Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Dina Artarini, Sekretaris Jenderal Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Handayani, Wakil Ketua KADIN Bidang Pengembangan Keuangan Digital, Budi Gandasoebrata, Perwakilan Financial Institutions Group Asia, Miguel Angel Soriano, dan Perwakilan dari ISEI, Hendri Saparini. Kedua sesi dimoderatori oleh Kania Sutisnawinata dan Deddy Corbuzier.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: