Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Strategi Jabar Antisipasi Inflasi Global

Tiga Strategi Jabar Antisipasi Inflasi Global Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Perkembangan perekonomian terkini masih menghadapi tantangan dan potensi risiko, beberapa di antaranya eskalasi geopolitik antara Rusia-Ukraina, kebijakan Zero-Covid Tiongkok serta kebijakan food protectionism yang memicu disrupsi rantai pasokan pangan. Berbagai gangguan tersebut mendorong peningkatan harga komoditas global utamanya pada kelompok energi dan pangan yang memberikan tekanan pada inflasi global. 

Peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam upaya pengendalian inflasi daerah saat ini menjadi sangat penting, mengingat tekanan inflasi Jawa Barat (Jabar) pada Juni 2022 tercatat sebesar 4,41% (yoy), yang disumbang oleh komoditas bahan pangan bergejolak di antaranya cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras, dan tomat.

Baca Juga: Strategi BI Jabar Hadapi Tekanan Ekonomi Global

Efektivitas program pengendalian inflasi daerah oleh TPID dalam kerangka kebijakan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi efektif menjadi kunci dalam mencapai stabilitas inflasi daerah. 

Plh Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Maka diperlukan langkah-langkah antisipatif untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi daerah melalui 3 hal, yaitu menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga terutama bahan pokok dengan mengatasi kendala produksi atau distribusi melalui penerapan teknologi, melanjutkan upaya proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh semakin produktif melalui peningkatan produktivitas petani dan nelayan, serta memperkuat UMKM naik kelas. Kemudian optimalisasi investasi di sektor ketahanan pangan terutama wilayah Jawa Barat Selatan pada bidang perikanan dan maritim.

Baca Juga: DJP Jabar I: Lapor PPS Masih Bisa Hingga Tengah Malam Ini!

"Selain itu, meningkatkan nilai tambah sektor pertanian melalui dukungan kelembagaan, pemasaran dan pembiayaan yang didukung oleh digitalisasi untuk mewujudkan sektor pertanian menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," kata Uu kepada wartawan usai mengikuti gelaran High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Barat di Kota Bandung, Kamis (14/7/2022).

Adapun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto menambahkan berbagai rekomendasi kebijakan quick wins sebagai langkah antisipatif guna menjaga optimisme dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi serta mengantisipasi potensi tekanan inflasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: