Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Minta Grab Pindahkan Kantor Pusat ke Indonesia, Grab Akhirnya Buka Suara

Luhut Minta Grab Pindahkan Kantor Pusat ke Indonesia, Grab Akhirnya Buka Suara Salah seorang driver Grab mendapatkan bantuan sembako. | Kredit Foto: Grab
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam peluncuran GrabElectric di Kemenko Marves, Jakarta, Selasa (12/7/2022) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut meminta kantor pusat (head quarter) Grab bisa dipindahkan ke Indonesia. 

"Kami akan dukung terus Grab ini. Hanya satu permintaan, head quarter-nya itu supaya pindah kemari lagi. Ini jangan ada head quarter di Singapura bikin duitnya paling banyak di Indonesia, tinggalnya di Singapura," kata Luhut.

Ia mengatakan, harapannya tidak ada lagi dual-headquarter yang saat ini juga ada di Singapura. Tidak hanya Grab, Luhut juga melakukan hal yang sama terhadap perusahaan kelapa sawit yang kantor pusatnya masih berada di luar negeri.

Baca Juga: Eks Founding Member Grab Raih Pendanaan Tahap Awal untuk D2C Brand Aggregator Terdepan, Tjufoo

"Hanya satu permintaan, headquarters-nya itu supaya pindah kemari. Itu kelapa sawit juga saya suruh pindah semua. Jadi biar Indonesia itu hebat," kata Luhut.

Menanggapi hal tersebut, Director of Central Public Affairs, Grab Indonesia, Tirza Reinata Munusamy mengatakan Grab Indonesia sendiri telah meresmikan Grab Tech Center di Jakarta pada November 2020.

"Grab Tech Center merupakan pusat inovasi Grab di Asia Tenggara yang juga berperan sebagai dual headquarter Grab di Indonesia dan ditujukan untuk melahirkan inovasi buatan Indonesia untuk pengembangan UMKM tanah air," katanya saat dihubungi Warta Ekonomi, Kamis (14/7/2022).

Tirza melanjutkan, sebagai pelaku usaha yang menjalankan bisnis di Indonesia, Grab Indonesia memiliki komitmen jangka panjang dan berkelanjutan di tanah air.

"Hal ini tentu dalam menjalankan misi kami untuk memberikan dampak positif bagi jutaan orang yang saat ini bergantung pada platform Grab," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: