Pengunjuk Rasa Sri Lanka Akhirnya Setop Pendudukan Gedung-gedung Pemerintah karena...
Upaya legislatif dipukul mundur, tidak seperti di lokasi lain di mana para pengunjuk rasa sukses spektakuler.
Rumah sakit utama di Kolombo mengatakan sekitar 85 orang dirawat dengan luka-luka pada hari Rabu, dengan satu orang mati lemas dan meninggal setelah serangan gas air mata di kantor perdana menteri.
Baca Juga: Detik-detik Runtuhnya Dinasti Rajapaksa yang Mendominasi Politik Sri Lanka
Rajapaksa telah berulang kali meyakinkan ketua parlemen bahwa dia akan mengundurkan diri pada hari Rabu, tetapi surat pengunduran dirinya belum tiba pada Kamis pagi, kata seorang pembantu Ketua Mahinda Yapa Abeywardena.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters sebelumnya bahwa Rajapaksa diperkirakan akan menuju ke Singapura meskipun tujuan akhirnya tidak jelas. Namun, media Sri Lanka melaporkan pada Kamis pagi bahwa dia tidak menaiki penerbangan Singapore Airlines yang dijadwalkan ke Singapura.
Dia tetap di Maladewa, dilaporkan menunggu jet pribadi untuk membawanya, istrinya Ioma, dan dua pengawalnya ke Singapura.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan upaya Rajapaksa untuk mendapatkan visa ke Amerika Serikat telah ditolak karena ia telah melepaskan kewarganegaraan AS pada 2019 sebelum mencalonkan diri sebagai presiden.
Parlemen Sri Lanka diperkirakan akan menunjuk presiden penuh waktu yang baru pada 20 Juli, dan sumber partai yang berkuasa mengatakan kepada Reuters bahwa Wickremesinghe adalah pilihan pertama partai tersebut, meskipun tidak ada keputusan yang diambil.
Pilihan oposisi adalah pemimpin utama mereka Sajith Premadasa, putra seorang mantan presiden.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: