Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Membendung Polarisasi Politik, KIB Buka Peluang untuk Partai Lain, Pakar Puji Sikap Airlangga

Demi Membendung Polarisasi Politik, KIB Buka Peluang untuk Partai Lain, Pakar Puji Sikap Airlangga Kredit Foto: IST

Sementara itu Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Aditya Perdana mengungkapkan KIB sedang melakukan penjajakan dengan partai lain untuk mencari titik persamaan di antara mereka. Artinya, segala kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk masuknya anggota koalisi dari partai lain.

"Saya pikir sih kalau dalam masa sekarang saya mengistilahkan masa panjajakan, kayak orang pacaran. Jadi apapun itu terjadi untuk saling menyamakan persepsi, pandangan, pikiran, termasuk emosi. Jadi peluang-peluang itu masih terbuka kemungkinan, termasuk mengajak partai lain yang kemungkinan-kemungkinan itu bisa terjadi," jelas Aditya.

Memperbesar Koalisi

Menurut Aditya, bergabungnya partai dalam KIB lebih didasari pada kecocokan pandangan dari para elite KIB dalam melihat potensi bakal calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2024.

"Kalau soal platform itu kadang-kadang partai politik kita tidak punya satu ikatan-ikatan ideologis yang relatif kuat, kalau saya melihatnya begitu. Sehingga yang masih diutamakan itu adalah kecocokan pandangan dari para tokoh atau figur, termasuk kalau bicara ini soal calon presidennya," ungkapnya.

Aditya menambahkan KIB sedang ingin mewujudkan politik kebangsaan yang dinilai mampu menghadapi politik identitas yang sempat muncul dan membesar pada Pilpres 2019.

"Saya pikir semuanya atas nama politik kebangsaan. Karena yang dimaksud teman-teman politisi, politik kebangsaan tentu tidak ingin terulang kembali satu situasi di mana polarisasi politik atau politisasi identitas itu kuat," kata dia.

Aditya menilai KIB tengah berupaya mencari kesepahaman atas politik kebangsaan untuk membendung politisasi identitas.

"Jadi saya pikir mereka sedang mencari pencocokan-pencocokan di area itu, biar kemudian tidak terekspos kembali," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: