Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Realisasi Investasi Triwulan II-2022 Meningkat 7%, Menteri Bahlil Beberkan Penyebabnya

Realisasi Investasi Triwulan II-2022 Meningkat 7%, Menteri Bahlil Beberkan Penyebabnya Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia usai Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 di Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (21/7/2022). | Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa capaian realisasi investasi sebesar Rp302,2 triliun pada periode April-Juni atau triwulan II-2022 alami peningkatan 7 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Capaian ini menandakan pulihnya investasi sejak pandemi Covid-19 melanda dua tahun lalu.

"Saat pandemi pelaku usaha telah lakukan penyesuaian, baik berupa penundaan ataupun penghentian. Pemerintah juga telah lakukan berbagai upaya untuk membantu pelaku usaha agar tetap bertahan," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2022 di Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (20/7/2022).

Berdasarkan data realisasi investasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Investasi/BKPM, secara kumulatif data realisasi investasi sepanjang semester I-2022 mencapai Rp584,6 triliun atau meningkat 32 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.

Baca Juga: Investasi Tembus Rp901 T Lebihi Target Presiden, Pakar: Indonesia Punya Daya Tarik di Tengah Krisis

"Kondisi ini tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah dalam pemberian vaksin booster kepada masyarakat, serta melonggarkan mobilitas dan aktivitas masyarakat," ujarnya.

Selanjutnya, ia turut menjelaskan, persebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa pada triwulan II-2022 tidak kalah dari Pulau Jawa, dengan kontribusi Rp157,1 triliun atau setara 52 persen dari total investasi. Hal ini meningkat 38 persen dari periode yang sama di tahun 2021. Dengan Sulawesi Tengah menduduki peringkat ketiga, dan Riau di peringkat kelima.

Adapun lima besar pulau penyumbang investasi terbesar lainnya, di peringkat pertama ada Jawa Barat, peringkat kedua ada DKI Jakarta, dan peringkat keempat dari Jawa Timur.

Sebagai informasi, dari Jawa Barat total investasi sebesar Rp44,0 triliun, dari DKI Jakarta total investasi sebesar Rp40,1 triliun, dari Sulawesi Tengah sebesar Rp32,1 triliun, dari Jawa Timur sebesar Rp29,9 triliun, dan Riau sebesar Rp20,7 triliun.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil data dari Kementerian Investasi, realisasi investasi terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, seperti logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatan yang berkontribusi 42,1 persen dari total investasi. Adapun sektor lainnya, ialah seperti pertambangan, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, dan industri makanan.

Sementara itu, kontribusi dari Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan II-2022 mencapai Rp163,2 triliun atau 54 persen dari total investasi. Hal ini meningkat 39,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021. Dan untuk kontribusi investasi terbesar PMA berasal dari Singapura, sebesar US$3,1 milia, China US$2,3 miliar, Hongkong US$1,4 miliar, Jepang US$900 juta, dan Amerika Serikat (AS) US$800 juta.

"Dengan melihat kinerja ekonomi Indonesia saat ini serta pertumbuhan realisasi investasi, Kementerian Investasi/BKPM masih tetap optimis target realisasi investasi yang diarahkan oleh Bapak Presiden sebesar Rp1.200 triliun pada tahun 2022 dapat tercapai, yang tentunya dengan kerja bersama Pemerintah pusat, Pemerintah daerah, dan para investor. Kita tidak boleh pesimis, kita harus optimis," pungkas Bahlil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: