Rusia: Kiriman Senjata Tempur Barat akan Menjadi Mimpi Buruk buat Ukraina
Operasi militer khusus Rusia di Ukraina tidak lagi terbatas cakupan geografisnya pada wilayah Donbas, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Kantor berita Rusia RIA pada Rabu (20/7/2022) melaporkan sejumlah wilayah masuk dalam tujuan Moskow.
RIA, mengutip keterangan Lavrov, menyebut tujuan Rusia pasti meluas jika Barat mengirim senjata jarak jauh ke Kiev. Presiden Rusia Vladimir Putin membantah hendak menduduki wilayah Ukraina dalam invasi yang dimulai pada 24 Februari lalu.
Baca Juga: Penderitaan Rakyat Ukraina Dicuekin, Presiden Iran Justru Puji-puji Rusia Gara-gara...
Ia mengatakan tujuan dari operasinya adalah mendemiliterisasi dan mendenazifikasi Ukraina. Kiev dan negara-negara Barat membantahnya dengan mengatakan hal itu hanya alasan untuk menggelar ekspansi.
Setelah sempat dipukul mundur dari Ibukota Kiev di awal invasi. Pada 25 Maret lalu Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tahap pertama operasi khusus telah selesai dan kini akan fokus "pada mencapai tujuan utama, membebaskan Donbas".
Hampir empat bulan kemudian mereka telah merebut Luhansk, salah satu dari dua yang menjadi Donbas. Tapi masih jauh dari merebut wilayah satunya, Donetsk.
Namun pasukan Rusia sudah merebut wilayah di luar Donbas terutama di selatan Zaporizhzhia dan Kherson. Mereka melanjutkan serangan rudal ke seluruh kota di Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: