Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Joe Biden Positif Covid-19 Tapi Masih Bekerja, Begini Penjelasan Gedung Putih

Joe Biden Positif Covid-19 Tapi Masih Bekerja, Begini Penjelasan Gedung Putih Kredit Foto: Instagram/Joe Biden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden AS Joe Biden mengaku dirinya dalam kondisi baik setelah dinyatakan positif terkena COVID-19 dengan gejala ringan.

Dalam video singkat yang diunggah ke akun presiden AS di Twitter, presiden tertua AS itu mengatakan dirinya telah divaksin penuh dengan dua kali dosis booster dan mengaku "baik-baik saja".

Biden, 79 tahun, juga mengatakan bahwa dirinya "punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan" dan akan tetap menjalankan tugasnya.

Sebuah foto yang diunggah sebelumnya memperlihatkan Biden tersenyum sambil duduk di meja kerjanya.

Dokter Gedung Putih Kevin O'Connor dalam keterangannya pada Kamis mengatakan bahwa sejak Rabu malam Biden menderita pilek, kelelahan dan batuk kering.

Presiden telah diberi pengobatan Paxlovid, kata O'Connor.

Koordinator COVID Gedung Putih Dr Ashish Jha mengatakan kadar oksigen Biden normal.

Dia akan kembali beraktivitas setelah isolasi lima hari dan hasil tesnya negatif, kata Jha.

Sejumlah pejabat di pemerintahan Biden dan tokoh senior lainnya di Washington telah terkena COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan Ketua DPR Nancy Pelosi.

Keduanya telah negatif dan melanjutkan tugas.

Meski banyak warga AS sudah kembali ke kantor atau sekolah dan menikmati liburan musim panas, virus corona telah menyebar dengan cepat.

Kasus COVID-19 di AS meningkat lebih dari 25 persen dalam sebulan terakhir, menurut data CDC.

Kenaikan itu dipicu oleh BA.5, subvarian Omicron yang mampu mengatasi kekebalan karena vaksin atau infeksi sebelumnya.

Subvarian itu telah menjadi dominan di AS sejak awal Juli dan memicu lonjakan kasus infeksi secara global.

Lebih dari 1 juta orang telah meninggal akibat COVID di negara itu. Sebagian besar kematian itu, atau sekitar 600 ribu, terjadi sejak Biden menjabat pada Januari 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: