Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Minta Bandara Komodo Bisa Didarati Pesawat Berbadan Lebar

Jokowi Minta Bandara Komodo Bisa Didarati Pesawat Berbadan Lebar Kredit Foto: Kemenhub
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo meminta fasilitas Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus dikembangkan agar bisa didarati pesawat berbadan lebar (wide body) baik dalam negeri maupun pesawat dari mancanegara.

“Terminal sudah diperlebar, kalau penuh diperluas lagi. Runway masih kurang, kalau ditambah 100 meter lagi pesawat wide body bisa (mendarat). Kalau tidak bisa tahun ini, maksimal tahun depan bisa,” ujar Presiden saat meresmikan perluasan Bandara Komodo, kemarin.

Jokowi mengatakan berbagai infrastruktur telah dibangun dan akan terus dikembangkan di Labuan Bajo, dalam upaya mensejahterakan masyarakat di NTT dan sekitarnya.

“Apa yang kurang di Labuan Bajo? Jalan sudah diperlebar dan diperpanjang, pelabuhan sudah dipindah ke lokasi yang baru. Kemudian, destinasi wisata sudah dipercantik. Labuan Bajo ini komplit,” ucap Presiden.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berharap, dengan semakin lengkapnya fasilitas yang ada, Labuan Bajo akan semakin dikenal dan semakin banyak dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa Bandara Komodo merupakan gerbang transportasi udara di Pulau Flores, NTT yang secara konsisten terus dilakukan pengembangan.

Perluasan bandara yang menempati wilayah seluas 114,1 hektar ini dilakukan dalam rangka mendukung potensi wisata di daerah yang menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata “Bali Baru”.

“Saat ini Bandara Komodo melayani pesawat jet narrow body. Panjang runway saat ini 2.650 meter, jika ditambah 100 meter akan bisa didarati pesawat wide body dan bisa menjangkau banyak negara,” ujarnya.

Selain memperpanjang runway, juga dilakukan beautifikasi gedung terminal seluas 1.500 m2 berkonsep tradisional atau kearifan lokal dengan motif songke mata ayam, namun tetap ada sentuhan modern.

“Pengembangan bandara ini masih menggunakan APBN. Tentu ke depan kita harapkan investor swasta turut mengembangkan bandara ini agar lebih baik dan lebih kompetitif,” pungkas Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: