Menanggapi seruan revolusi akhlak yang digaungkan Habib Rizieq Shihab (HRS), Fahri Hamzah mengartikan itu sebagai kepentingan bersama. Revolusi akhlak yang dimaksud Eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu adalah melawan semua kezaliman yang menurutnya sedang terjadi di Tanah Air, seperti korupsi dan pembohongan publik.
"Misalnya dari mulut beliau (HRS) Revolusi Akhlak ya, jangan diartikan sebagai partisan gitu loh, Jadi tolong artikan itu sebagai kepentingan bersama, supaya semua orang bisa menangkap itu karena masalah ini adalah masalah bersama, itulah yang saya kira perlu interpretasi," ujar Fahri Hamzah dalam diskusi bertajuk "Pembebasan HRS dan Masa Depan Keadilan Indonesia" secara virtual, Jumat (22/7/2022).
Baca Juga: "Sambut" Kebebasan Habib Rizieq, Kapitra PDIP Beri Pesan Menohok: Semoga Dia Jadi Ulama...
Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu mengungkapkan, Habib Rizieq ingin sekali ada rekonsiliasi. Namun, katanya, ada pihak yang menghalangi rekonsiliasi antara Habib Rizieq dan pemerintah.
"Saya tahu karena saya berkomunikasi juga dengan HRS (Habib Rizieq Shihab) melalui berbagai jalur. Saya tahu beliau (HRS) pingin sekali supaya kita ini tidak bertengkar, tapi saya tahu ada yang menghalangi supaya apa namanya tidak rekonsiliatif," ucap Fahri.
Karena itu kata Fahri, pesan yang disampaikan Habib Rizieq untuk rekonsiliasi harus difasilitasi sehingga tak boleh dibalik bahwa Habib Rizieq tak menghendaki persatuan. "Pesan-pesan baik untuk bersatu, itu menurut saya lah yang harus difasilitasi, jangan dibalik-balik, seolah olah HRS tidak menghendaki persatuan," tutur Fahri.
Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua DPR itu mengatakan terkadang tak bisa dihindari, meski elite politik sudah berdamai, massa pendukung belum berdamai. Karenanya, para elite politik seharusnya memiliki peran untuk mempersatukan para pendukung masing-masing.
"Makanya kita juga sebagai elite perlu semacam metode juga untuk mentradisikan satu pengorganisasian bahwa kehendak baik dari elite untuk bersatu itu juga harus menciptakan massa juga yang punya kehendak ingin bersatu," ungkap Fahri.
Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab menegaskan tidak akan mengkhianati para simpatisannya usai bebas bersyarat. Dia menegaskan siap melanjutkan revolusi akhlak, misinya yang sempat tertunda karena tersandung masalah hukum.
"Tidak akan meninggalkan umat, tidak akan mengkhianati umat, kami Insyaallah akan berjuang bersama umat, akan berusaha sekuat tenaga melindungi umat. Dan akan terus berjuang membela hak-hak umat, karena kami adalah umat, dan umat adalah kami tak akan bergeser dari itu semua," kata Rizieq lewat video streaming, Rabu (20/7/2022).
Rizieq menjelaskan misi revolusi akhlaknya akan dia lanjutkan setelah tertunda usai kepulangannya dari Tanah Suci, Mekah. "Sebagai mana yang telah saya sampaikan setiba di Tanah Air, sewaktu saya pulang dari kota suci Mekah, yaitu ayo kita gaungkan kembali terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Rizieq mengajak semua simpatisannya untuk bersama-sama melanjutkan revolusi akhlak. "Ayo kita gaungkan kembali, terus yaitu revolusi akhlak, revolusi akhlak dengan cara yang berakhlak," ujarnya.
Baca Juga: Sebut Indonesia Darurat Kebohongan, Ngabalin Pertanyakan Gelar Habaib yang Disandang Habib Rizieq
Dia menjelaskan, revolusi akhlak yang dimaksudnya adalah melawan semua kezaliman yang menurutnya sedang terjadi di Tanah Air, seperti korupsi dan pembohongan publik.
"Maka kebohongan sudah membudaya dan negeri kita lagi darurat kebohongan, karena itu yang saya ingin sampaikan di sini saudara apa itu darurat kebohongan, apa itu darurat korupsi, apa itu darurat kezaliman. Apa itu darurat utang, apa itu darurat ekonomi dan lain sebagainya. Maka kuncinya yuk sama sama-sama kita obati semua itu dengan revolusi akhlak," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: