Ajakan Revolusi Akhlak Habib Rizieq adalah Upaya Rekonsiliasi dengan Pemerintah, Fahri Hamzah: Ada yang Menghalangi
Usai dinyatakan bebas bersyarat pada Rabu (20/7/2022), Habib Rizieq Shihab langsung berpidato dan menyebut bahwa Indonesia membutuhkan Revolusi Akhlak karena kini sedang mengalami darurat kebohongan. Pernyataan ini langsung ditanggapi oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah.
Fahri menyebut bahwa gagasan yang dilontarkan Eks Imam Besar FPI tersebut harus diartikan sebagai kepentingan bersama, bukan sebagai partisan. Menurutnya, revolusi akhlak yang digaungkan Habib Rizieq adalah masalah bersama.
Baca Juga: Habib Rizieq Serukan Revolusi Akhlak, Ngabalin Jadi Soroti Cucu Nabi: Apakah Layak Seorang Ulama...
Diketahui, revolusi akhlak yang dimaksud Rizieq adalah melawan semua kezaliman yang menurutnya sedang terjadi di Tanah Air, seperti korupsi dan pembohongan publik.
"Misalnya dari mulut beliau (HRS) Revolusi Akhlak ya, jangan diartikan sebagai partisan gitu loh, Jadi tolong artikan itu sebagai kepentingan bersama, supaya semua orang bisa menangkap itu. Karena masalah ini adalah masalah bersama, itulah yang saya kira perlu interpretasi," ujar Fahri dalam diskusi bertajuk 'Pembebasan HRS dan Masa Depan Keadilan Indonesia' secara virtual, Jumat (22/7/2022).
Fahri mengungkapkan Habib Rizieq ingin sekali ada rekonsiliasi. Namun kata Fahri, ada pihak yang menghalangi rekonsiliasi antara Habib Rizieq dan pemerintah.
"Saya tahu karena saya berkomunikasi juga dengan HRS (Habib Rizieq Shihab) melalui berbagai jalur. Saya tahu beliau (HRS) pingin sekali supaya kita ini tidak bertengkar, tapi saya tahu ada yang menghalangi supaya apa namanya tidak rekonsiliatif," ucap Fahri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: