Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

JACCS MPM Finance Raih Pinjaman Sindikasi Luar Negeri Senilai Rp3,7 Triliun

JACCS MPM Finance Raih Pinjaman Sindikasi Luar Negeri Senilai Rp3,7 Triliun Kredit Foto: Unsplash/Prostock-Studio
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance Indonesia (JACCS MPM Finance/ Perseroan), telah melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri (offshore syndicated facility) dengan 20 lembaga keuangan pada tanggal 1 Juli 2022.

Fasilitas yang diperoleh bernilai total USD250 Juta ekuivalen atau setara dengan Rp3,7 triliun ini, dikeluarkan dalam dua mata uang yaitu Dollar Amerika Serikat (USD) dan Yen Jepang (JPY) untuk jangka waktu 4 tahun. Bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers, Underwriters dan Bookrunners dalam fasilitas ini adalah MUFG Bank, Ltd. (MUFG) dan Mizuho Bank, Ltd. (Mizuho). 

Adapun fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri kali ini merupakan yang ke-6 kalinya diperoleh Perseroan. Sebelumnya pada bulan Mei 2019, Perseroan juga berhasil memperoleh fasilitas serupa dengan nilai USD250 juta dari 20 lembaga keuangan.

Perseroan juga berhati-hati dalam rencana pendanaannya, diantaranya dengan mengurangi porsi pinjaman valuta asing. Tentunya hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar. Baca Juga: Terbitkan Obligasi, JACCS MPM Finance Targetkan Himpun Dana Rp600 Miliar

“Fasilitas pinjaman sindikasi luar negeri seperti ini merupakan salah satu langkah strategis Perseroan sebagai bentuk diversifikasi sumber pendanaan di samping fasilitas pinjaman bank bilateral dari dalam dan luar negeri," ujar Hajimu Yukimoto, Direktur Keuangan JACCS MPM Finance Indonesia di Jakarta, Senin (25/7/2022).

Pada tahun 2022 ini, tambah Dia, perseroan juga berencana untuk melakukan penawaran umum obligasi berkelanjutan senilai Rp600 miliar.

Lebih lanjut, Hajimu Yukimoto menilai, ndustri pembiayaan masih memiliki prospek yang sangat baik terutama karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik dan mencatatkan kenaikan sebesar 3,69% di tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama didukung konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi masyarakat. 

"Disamping itu, pertumbuhan pasar otomotif di Indonesia juga masih menjanjikan sebagai pasar otomotif terbesar di ASEAN," pungkasnya.

Selain itu, perseroan memiliki dukungan kuat dari pemegang saham yaitu dukungan bisnis dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk sehubungan dengan pembiayaan sepeda motor baru merek Honda dan dukungan keuangan dari JACCS Co.,Ltd. dalam mendapatkan sumber dana dengan biaya yang kompetitif. JACCS merupakan perusahaan afiliasi dengan metode ekuitas dari MUFG Bank, Ltd. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: