Konten YouTube Jadi Jaminan Utang, Bos BCA: Terobosan yang Baik, Tapi Banyak yang Harus Dipelajari
Pemerintah belakangan ini mewacanakan rencana diperbolehkannya penggunaan hak kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit. Hak kekayaan intelektual (HAKI) itu termasuk lagu, film, video, hingga konten YouTube. Mengenai wacana tersebut, pimpinan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pun buka suara.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa sejak pertama kali wacana tersebut bergulir, pihaknya sudah mulai mempelajari dan mencari tahu lebih banyak sebelum akhirnya mengambil sikap. Kepada media, Jahja mengaku BCA dapat mempertimbangkan HAKI sebagai jaminan kredit, tapi bukan jaminan utama.
Baca Juga: BCA Catat Rekor Kenaikan Kredit Tertinggi, Total Kredit Capai Rp675,4 Triliun pada Semester I 2022
"Kami akan mempertimbangkan hal itu (HAKI) sebagai jaminan tambahan, bukan jaminan tambahan," tegas Jahja, Rabu, 27 Juli 2022.
Lebih lanjut, Jahja menilai ada sejumlah poin yang perlu diperhatikan. Misalnya, mengenai ketentuan penggunaan konten YouTube atau aset HAKI lainnya sehingga dapat digunakan sebagai jaminan. Terlebih lagi bagi perbankan, setiap jaminan harus ada penilaian independen tentang bagaimana value atau cara perbankan mengeksekusi jaminan tersebut.
"Ini menjadi terobosan yang baik sekali. Tapi, dalam pelaksanaannya kita perlu mempelajari dari aspek legal dan realisasinya di lapangan," pungkasnya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: