Baru Terealisasi 32,2%, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja PEN Hingga Juni 2022
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi belanja Perlindungan Ekonomi Nasional (PEN) hingga Juni 2022 telah mencapai Rp146,7 triliun, atau telah terealisasi 32,2 persen dari alokasi anggaran Rp455,62 triliun. Ia menyatakan, realisasi belanja ini memang lebih rendah dari rata-rata belanja Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya.
"Realisasi belanja PEN yang masih tumbuh cukup tinggi atau implementasinya cukup cepat adalah belanja untuk perlindungan sosial yang realisasinya mencapai Rp63,7 triliun atau 41,1 persen dari pagu Rp 154,76 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juli 2022, Rabu (27/7/2022).
Baca Juga: Sri Mulyani: Upaya The Fed Tekan Inflasi Malah Mempengaruhi Ekonomi Global
Realisasi belanja PEN ini telah disalurkan untuk program keluarga harapan sebesar Rp14,35 triliun kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kartu sembako Rp18,9 triliun untuk 18,8 juta KPM. Sementara untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng Rp7,2 triliun kepada 21,8 KPM, penerimaan disalurkan oleh Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri.
Digunakan juga untuk BLT desa sebesar Rp14,9 triliun kepada 7,5 juga KPM, untuk program BLT bagi pedagang kaki lima (PKL) dan atau warung (BTPKLW) Rp1,3 triliun disalurkan oleh Polri ke 683 ribu penerima, TNI menyalurkan kepada 1,4 juta penerima, terakhir disalurkan kepada penerima Program Kartu Prakerja Rp 7,1 triliun kepada 2 juta peserta.
Sementara itu, Realisasi belanja penanganan kesehatan baru mencapai Rp31,8 triliun atau 25,9 persen dari pagu Rp 122,54 triliun. Realisasi ini digunakan untuk pembayaran klaim dan insentif nakes, serta insentif perpajakan vaksin, alkes, dan penanganan covid melalui dana desa.
"Untuk belanja Kesehatan realisasinya hanya 25,9 persen. Ini bukan tanda jelek kalau memang Kesehatan menjadi baik dengan covid makin baik, kita tidak berharap penanganan Kesehatan akan terealisasi semuanya. Walaupun tidak tercapai semuanya ini tanda baik,” imbuhnya.
Selanjutnya, realisasi untuk penguatan pemulihan ekonomi telah mencapai Rp51,3 triliun atau 28,7 persen dari pagu Rp178,32 triliun. Realisasi ini digunakan untuk padat karya Rp8,1 triliun, infrastruktur dan konetivitas Rp5,4 triliun, pariwisata dan ekonomi kreatif Rp1,9 triliun, dan ketahanan pangan Rp7,3 triliun. Realisasi ini juga digunakan untuk Kawasan industry kreatif Rp700 miliar, dukungan UMKM Rp14,5 triliun, dan insentif perpajakan Rp8,3 triliun.
Baca Juga: Dugaan Pengacara Brigadir J Terbantahkan Lewat Penemuan Fakta Mengejutkan dari Ajudan Ferdy Sambo
"Ini perlu dipacu lagi, karena dengan alokasi Rp178,32 triliun kita berharap bisa menggerakan ekonomi kita," ujar Sri Mulyani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar