Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Netiket Tidak Membatasi Produktivitas Netizen dalam Buat Konten

Netiket Tidak Membatasi Produktivitas Netizen dalam Buat Konten Kredit Foto: Unsplash/Firza Pratama
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemampuan berpikir kritis dalam menerima informasi di internet menjadi salah satu hal yang perlu menjadi peningkatan dalam kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia. Apalagi, dengan jumlah pengguna internet yang terus bertambah setiap tahunnya, kini mencapai 204,7 juta atau 73,7% dari total penduduk Indonesia menurut We Are Social Februari 2022.

Fakta tersebut juga sejalan dengan program pemerintah yang melakukan peningkatan dari sisi infrastruktur, di mana akses terhadap internet makin diperluas hingga daerah pelosok agar bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Pentingnya Etika Digital Saat Selancari Luas dan Beragamnya Internet

Meski jumlah pengguna banyak, ternyata dari survei Badan Pusat Statistik (BPS), kecakapan digital masyarakat Indonesia masih memiliki skor paling rendah. Sementara itu, kecakapan digital memiliki 4 pilar, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Semuanya saling terkait dan menjadi dasar keahlian pengguna saat berinternet. 

Termasuk dalam etika berinternet, Ketua Umum Siberkreasi, Yosi Mokalu, mengatakan bahwa seperti namanya, internet yang merupakan singkatan dari Interconnected-Networking, orang-orang di dalamnya yang terkoneksi meski tidak bertatap muka langsung tetap harus memiliki etika sehingga ada etika berinternet atau netiket.

"Netiket itu sebenarnya ketika nilai-nilai kesopanan, norma-norma yang mengatur interaksi kita sepakati menjadi sebuah etika di ruang internet, itu baru terbentuk netiketnya," kata Yosi saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (26/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Lebih jauh dia mengatakan, seseorang yang berada dalam ruang digital harus memiliki tujuan sehingga tidak hanya membuang waktu, tapi bisa produktif dan beretika saat berinteraksi dengan pengguna lainnya. "Motivasi kita berada dalam ruang internet menentukan sejauh mana konsistensi kita dalam berproduktivitas membuat konten," katanya lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: