Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilih-Pilih Vaksin, Puluhan Ribu Vaksin Covid-19 Segera Kedaluwarsa

Pilih-Pilih Vaksin, Puluhan Ribu Vaksin Covid-19 Segera Kedaluwarsa Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat puluhan ribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac akan kedaluwarsa awal Agustus.

“Di gudang penyimpanan vaksin UPTD Farmasi, stok vaksin Sinovac masih 21.834 dosis. Semua akan kedaluwarsa 1 Agustus,” kata Kepala UPTD Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Bayu Biharussyfa, Rabu (27/7).

Dia mengatakan vaksin Covid-19 produk Tiongkok itu diprediksi tidak akan bisa digunakan masyarakat. Bayu mengaku telah berkomunikasi dengan Dinkes Provinsi Jawa Barat untuk mengambil vaksin sebelum jatuh tempo.

“Vaksin yang habis masa penggunaannya sudah didata. Kini, tinggal menunggu dijemput oleh Dinkes Provinsi Jawa Barat,” ucapnya.

Baca Juga: Jangan Panik! Pemerintah Pastikan Belum Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Bayu mendata, selain Sinovac, beberapa vaksin merek lain juga akan memasuki masa kedaluwarsa seperti Covovac dengan batas waktu penggunaan maksimal hingga Minggu (31/7).

“Stok vaksin merek Covovax masih 36.820 dosis,” katanya. Selain itu, ada vaksin merek Astrazenecca yang jumlahnya mencapai 3.330 dosis dengan tenggat waktu penggunaan habis Jumat (12/8).

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi menilai masyarakat masih memilih-milih merek vaksin. Hal ini membuat vaksin berbagai merek menumpuk di gudang penyimpanan UPTD Farmasi.

“Itu makanya, kenapa ada salah satu merek vaksin yang hampir kedaluwarsa karena masyarakat pilih-pilih merek, terutama untuk booster,” kata Wakil Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Masrikoh

Seperti vaksin merek Sinovac yang menumpuk di gudang penyimpanan dengan masa kedaluwarsa akhir pekan ini. Padahal, vaksin merek tersebut juga dapat digunakan untuk vaksinasi dosis penguat.

“Awalnya Sinovac tidak boleh buat booster. Jadi, untuk dosis satu dan dua saja. Itu juga jadi salah satu faktor sampai menumpuk di gudang penyimpanan. Tapi, sekarang sudah boleh buat booster,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: