Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan Perkembangan Penyandang Disabilitas di Indonesia

Tantangan Perkembangan Penyandang Disabilitas di Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyandang disabilitas perkembangan (persons with developmental disorders) kerap menghadapi beragam tantangan, diantaranya tingkat kualitas hidup yang kurang baik, masalah ekonomi serta rendahnya pemahaman untuk mengakses layanan Kesehatan serta fasilitas pendukung lainnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2020, terdapat 22.5 juta penyandang disabilitas di Indonesia. 

Untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut, kegiatan “Indonesia-Japan Roundtable Discussion on Developmental Disorder” bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai situasi tentang penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia.

Acara diskusi ini juga diselenggarakan untuk memperkuat hubungan kerjasama antara Indonesia dan Jepang, dengan berbagi pengalaman serta melakukan dialog dengan para perwakilan dari kedua negara.  

Acara diskusi yang dilangsungkan pada 2 Agustus 2022 ini adalah bagian dari kolaborasi kegiatan riset internasional tentang disabilitas perkembangan (developmental disorder) di Asia Tenggara. Kolaborasi ini dilakukan oleh the National Center for Persons with Severe Intellectual Disabilities, Nozominosono, Jepang dan LSPR Institute of Communication and Business of Indonesia, dengan dukungan dari the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA). 

Perwakilan dari Jepang, H.E. Madam Michiyo Takagi (Former Secretary General of National Diet Members Caucus on Developmental Disorder of Japan / Former Member, the House of Representatives / Advisor, Japan Developmental Disorder Network) membuka acara diskusi ini. Perwakilan dari pemerintah Indonesia dan Jepang (dari Kementerian Sosial Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Jepang) turut diundang untuk memberikan dukungan dalam inisiatif bersama ini, juga Komisi Nasional Disabilitas Indonesia, serta organisasi dan komunitas yang mewakili penyandang disabilitas perkembangan. 

Prita Kemal Gani (CEO dan Founder LSPR Institute of Communication & Business) serta Dr. Takuma Kato (Direktur Healthcare and Long-Term Care Policy, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia) mengawali membuka acara diskusi. Jajaran pembicara yang hadir adalah H.E. Madam Michiyo Takagi, Dr. Dante Rigmalia (Ketua Komisi Nasional Disabilitas Indonesia), Dr. Salahuddin (Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia) dan Mr. Hisatoshi Kato (Staf Khusus untuk Person with Developmental Disorders, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial Jepang).

Salah satu isu penting yang didiskusikan dalam acara ini adalah mengenai riset untuk kebijakan dan implementasi terkait penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia dan Jepang.

Bertindak sebagai moderator dalam sesi diskusi ini adalah Dr. Rudi Sukandar (Direktur Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat LSPR Institute of Communication & Business). Hadir sebagai pembicara adalah Mr. Masafumi Hizume (Direktur Riset, National Center for Persons with Severe Intellectual Disabilities, Nozominosono) dan Dr. Adriana Soekandar Ginanjar (Wakil Pimpinan Yayasan Autisme Indonesia).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: