Hak Hidup Brigadir J Hilang di Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo, Eks Kabais TNI Singgung Komnas HAM yang Sibuk Ngurusin 'Detik demi Detik'
Tewasnya Yosua Hutabarat (Brigadir J) di insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo terus mendapat perhatian publik. Hampir sebulan kasus berjalan, tetapi sampai sekarang belum ada sama sekali tersangka atau titik terang dari apa yang sebenarnya terjadi.
Pihak eksternal pun mulai dilibatkan salah satunya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Hanya saja, kinerja Komnas HAM dapat sorotan tajam dari sejumlah pihak. Di antara yang memberi sorotan adalah Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI, Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto.
Soleman mengungkapkan bahwa antara intlijen dan Komnas HAM sebenarnya memiliki kesamaan.
“Sebenarnya Intelijen dan Komnas HAM kan sama, kita melihat dari mana orang mati baru kita melangkah, dia pakai pasal 4 bahwa hak hidup adalah hak yang tidak boleh dihilangkan sama saja, artinya yang dia harus cari siapa yang menghilangkan ini, sama sebenarnya,” ujar Ponto saat tampil di Refly Harun Channel, dikutip Rabu (3/8/22).
Soleman menyoroti soal “sibuknya” Komnas HAM yang menurutnya keluar dari tugas awalnya. Secara khusus, Soleman menyoroti perihal Komnas HAM yang menceritakan detik demi detik riwayat perjalanan rombongan Ferdy Sambo dari Magelang ke Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto