Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelaku UMKM Apresiasi Penyelenggaraan Forum Kapnas II 2022

Pelaku UMKM Apresiasi Penyelenggaraan Forum Kapnas II 2022 Kredit Foto: Istimewa

Sonitha menerangkan, pendampingan UMKM yang dilakukan PHR selalu mengacu pada tiga hal, yakni pengembangan kapasitas manusia, pemberdayaan ekonomi, serta keselarasan interaksi dengan lingkungan sekitar.

“Kami terus mengupayakan supaya pelaku usaha kecil dan mikro yang kami dampingi bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi, sehingga mereka juga bisa memberdayakan orang-orang di sekitarnya,” katanya.

Sejauh ini, PHR memiliki 560 mitra kerja, yang terdiri dari 247 mitra lokal di Riau, dan 213 mitra di luar Riau. Dari jumlah itu, tercatat ada 264 kontrak pengembangan usaha lokal (LBD).

Delvi, salah satu pengusaha UMKM yang ada di bawah naungan Sentra Ekonomi Kreatif Melayu Riau mengungkapkan, pembinaan dan pendampingan usaha yang dilakukan PHR berperan besar dalam pengembangan usaha makanan pisang kipas yang digelutinya. “Kami diajari membuat kemasan yang menarik, sehingga makanan yang kami buat tahan lama dan bisa dijadikan oleh-oleh,” tuturnya.

Pada pelaksanaan Forum Kapnas II 2022, terdapat 28 booth operator migas (KKKS) dan 68 booth penyedia barang dan jasa (PBH) industri hulu migas.

Beberapa dari perusahaan-perusahaan tersebut hadir sebagai pendukung utama dari sisi pembiayaan, seperti Pertamina Patra Niaga, Pertamina International Shipping dan China Oilfield Services Limited (COSL).

“Dukungan perusahaan berskala nasional dan global tersebut memperlihatkan besarnya dukungan mereka terhadap pengembangan kapasitas nasional. Bahkan perusahaan asing seperti COSL punya komitmen yang tinggi memaksimalkan potensi lokal dalam operasional mereka di Indonesia,” jelas Erwin Suryadi.

Hal ini pun diakui Health and Safety Environtment (HSE) Manager COSL, Indra Taufik yang hadir mewakili perusahaan. Menurutnya, meskipun COSL merupakan BUMN milik China, namun dalam operasionalnya tetap memprioritaskan pekerja lokal. Jumlah pekerja COSL saat ini sekitar 1.100 orang.

“Sekitar 75 sampai 80 persennya pekerja lokal. Di internal perusahaan  ada program pengembangan SDM, dan ini menunjukkan adanya komitmen untuk memperkuat kapasitas pekerja lokal,” jelasnya.

Sebagai penyedia beragam jasa aktivitas lapangan migas, COSL terus berupaya meningkatkan kandungan lokal (Tingkat Kandungan alam Negeri –TKDN), melalui peningkatan kapasitas pekerja lokal. “Khusus di lapangan, semua pekerja COSL adalah WNI,” tambah Taufik.

Panitia Forum Kapnas II 2022 juga mengumumkan operator migas terbaik dalam implementasi Program Kerja dan Anggaran (Work Program and Budget -- WPAB) 2021, dalam 3 katagori, yaitu Program Kerja di atas nilai 260 juta dolar Amerika, Program Kerja dengan nilai 25 juta sampai 250 juta dolar AS ke atas, dan Program Kerja di bawah nilai 25 juta dolar AS.

Untuk kategori Program Kerja dengan nilai di atas 260 juta dolar AS diraih oleh Medco E&P Natuna Ltd. sebagai yang terbaik, disusul Medco E&P Grissik Ltd di urutan kedua, dan Husky-CNOOC Madura Ltd.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: