Kemajuan teknologi membuat informasi makin mudah didapat. Sekarang berita di dunia digital tidak hanya diedarkan portal berita. Sejumlah website atau blog juga menyebarkan artikel.
Website atau blog mungkin dibuat untuk menyebarkan artikel untuk berbagi kisah atau informasi. Banyak orang underestimate bahwa informasi dari blog-blog tersebut tidak benar.
Baca Juga: Jangan Mau Kalah dengan Generasi Alpha! Gen Z Harus Kuasai Digital Skills
"Kita harus objektif. Tidak semua media dimulai dari besar. Kita tidak boleh tutup mata kepada website yang mungkin jarang didengar. Kita tidak boleh menganggap 100 persen tidak boleh dibaca," kata Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Google Trainer, CEO of Rempah Karsa, Puji F. Susanti, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (2/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Portal media yang sudah terverifikasi dan terdaftar Dewan Pers menjadi sumber informasi terpercaya di dunia digital. Liputan 6, Media Indonesia, Sindo, Kompas, dan Tempo. Portal-portal ini mainstream atau biasa didengar sehingga bisa dianggap sudah memenuhi prasyarat sebagai portal atau website yang menyajikan informasi benar.
Sebaliknya, individu yang cakap digital harus berhati-hati memilah informasi di portal tidak mainstream atau blog. Mungkin artikel tersebut menyertakan data benar, tapi disertai opini penulis yang berpotensi menyudutkan salah satu pihak.
"Kita harus melihat lagi, website tersebut ditulis siapa, editor siapa, tulisan artikel di blog atau website bagus, mencantumkan penanggung jawab. Cek redaksi atau siapa penanggung jawab, letak kantor, setidaknya ini garansi untuk kita bahwa tulisan tersebut dapat dipertanggungjawabkan," kata Puji.
Dengan begitu, setiap orang harus mebaca keseluruhan artikel. Kemudian, kalau masih belum yakin, bisa cek langsung kebenaran artikel dengan mengunduh aplikasi Mafindo, Hoax Buster Tools.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum