Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lapak Ganjar Merupakan Implementasi Ideologi Gotong Royong di Marketplace

Lapak Ganjar Merupakan Implementasi Ideologi Gotong Royong di Marketplace Kredit Foto: Antara/Idhad Zakaria

Akademisi Undip yang juga mantan Deputi Pengkajian dan Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Dr Adji Samekto SH MH menilai, kemandirian ekonomi merupakan salah satu ajaran Trisakti dari Bung Karno, yang tetap relevan di era kekinian. Ada tiga hal yang diajarkan dalam Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

”Sebenarnya Trisaksi itu landasan prinsip-prinsip menuju masyarakat adil dan makmur. Ajaran itu masih relevan dan kontekstual sampai sekarang, di negara yang sebentar lagi merayakan HUT ke-77 Tahun Kemerdekaan,” terang Prof Adji.

Menurut dia, sebenarnya penjabaran ajaran itu sudah pernah dikonkretkan Bung Karno melalui indikator-indikator kualititatf. Pertama, adanya jaminan pangan dan sandang. Kedua, jaminan untuk memperoleh pendidikan setiap warga, ketiga kesehatan hari tua. Selanjutnya, jaminan kehidupan kerohanian serta mendapatkan kehidupan yang layak dan sehat.

Dia mengatakan, maraknya entrepreneur muda dan pertumbuhan UMKM di Jateng, bisa dikata merupakan representasi ajaran yang dulu pernah dicita-citakan Bung Karno dalam bidang kemandirian ekonomi.

Bung Karno dalam berbagai tulisannya, ujar Prof Adji, memaparkan bahwa kemandirian ekonomi memiliki lima tujuan besar. Pertama, terciptanya kehidupan perekonomian yang berasaskan gotong royong.

”Gotong royong dalam konteks sekarang, tentu tidak selalu diartikan angkat junjung-angkat junjung atau membangun gapura bersama. Namun ditandai dengan merebaknya wirausahawan dan pemberian ruang ke pasar, termasuk pasar digital,” tambahnya.

Kedua, semakin menguatnya posisi usaha rakyat dalam bidang ekonomi. Nah, di sini dengan merebaknya UMKM yang mulai naik kelas merambah marketplace, sesungguhnya refleksi dari meningkatnya posisi usaha rakyat di era digital.

Ketiga, lanjut dia, terciptanya usaha rakyat yang semakin adil. Artinya, keberadaan UMKM dan koperasi di masa kini harus makin mendapatkan tempat melalui perluasan pasarnya, bukan terpinggirkan.

Prof Adji menggambarkan, di negara-negara asing, koperasi mendapatkan tempat yang luar biasa. Dia mencontohkan Ace Hardware, yang sebenarnya merupakan perusahaan perkakas rumah tangga berbasis koperasi ritel, yang didirikan para pekerja di Amerika Serikat.

”Di negara-negara Skandinavia seperti Finlandia, Norwegia, Denmark, serta negara tetangga Malaysia, koperasi juga mendapat perhatian luar biasa, tapi di negara kita terbalik. Ini menjadi PR kita bersama,” kata dosen Hukum Internasional itu.

Ditambahkan Adji, tujuan keempat kemandirian ekonomi adalah, pemanfaatan sumber daya alam sebagai upaya pemakmuran rakyat. Kelima, terpenuhinya hak atas kehidupan yang layak setiap warga.

Tantangan kemandirian ekonomi melalui UMKM pada era sekarang, sambung Prof Adji, adalah kemenangan tunggal kapitalisme yang merasuk ke semua sendi kehidupan, khususnya media sosial.

”Individual sovereignty ini sekarang seolah-olah menjadi tuntutan setiap orang. Semua orang bebas mengekspresikan. Itu kan bagian budaya yang berpengaruh pada kemandirian. Pengaruhnya apa? Ya soal ketergantungan, karena dengan dominasi kapitalis, membuat kita susah menggapai kemandirian yang diimpikan,” bebernya, sambil menyebut tantangan lain, yaitu pandemi covid-19 bersama implikasinya.

Sementara itu, di mata budayawan Antonius Benny Sesetyo, ajaran Bung Karno tentang Trisakti sangat kontekstual, jika merujuk dengan realitas dunia saat ini. Tumbuhnya UMKM di Jateng, adalah gambaran pemberdayaan kearifan lokal untuk menyiasati krisis global.

Menurut Benny, kearifan lokal adalah kunci ketika situasi dunia menghadapi krisis global, yaitu pangan dan energi akibat kondisi geo politik saat ini, menyusul mencuatnya ketegangan antara Uni Soviet dan Ukraina, serta Cina dengan Amerika.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: