Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Sejumlah Ponsel Diperiksa Komnas HAM, Kasus Brigadir J Semakin Jelas Siapa Saja yang Terlibat!

Hasil Sejumlah Ponsel Diperiksa Komnas HAM, Kasus Brigadir J Semakin Jelas Siapa Saja yang Terlibat! Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan kasus kematian Brigadir Joshua alias Brigadir J makin terang benderang.

Hal tersebut setelah pihaknya memeriksa 10 ponsel yang diserahkan Timsus Polri pada Jumat (5/8) ini. Timsus Polri sendiri diketahui menyerahkan 15 ponsel dalam kasus tewasnya Brigadir J kepada Komnas HAM, Jumat ini.

Baca Juga: Bharada E Cuma Tumbal Kasus Kematian Brigadir J? Kuasa Hukum Langsung Bilang Begini, Simak!

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan sebelumnya pihaknya sudah mendapat informasi dari pihak keluarga dan pacar mendiang Brigadir J dalam kasus tewasnya anggota Brimob itu.

Keterangan dari Jambi itu disandingkan dengan percapakan di 10 ponsel dimaksud.

"Kalau bagi Komnas HAM ini sangat penting itu adalah soal constraint waktu yang sejak awal kami dapatkan dari Jambi. Itu juga terukur dari hasil pendalaman kami dalam 10 HP tersebut," kata Anam ditemui di kantornya, Jumat ini.

Mantan pengacara aktivis Munir itu menyatakan proses pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J makin jelas setelah Komnas HAM mememeriksa 10 ponsel dari Timsus Polri.

"Ini makin lama makin terang benderang," kata Anam.

Namun, dia belum bisa menyebutkan identitas para pemilik ponsel yang sudah diserahkan Timsus Polri kepada Komnas HAM.

"Kalau pertanyaan itu ponsel siapa, merek apa, itu bagian dari yang mau kami dalami," ujar mantan Direktur Divisi Buruh YLBHI itu.

Anam juga enggan membeberkan secara terperinci percakapan pesan yang sudah didapat Komnas HAM dari 10 ponsel yang diserahkan Timsus Polri.

Baca Juga: Wah! Komnas HAM Ungkit Soal Penyebab Kematian Brigadir J, Bukan Ditembak Bharada E?!

"Jadi, yang dalam percapakan itu, ya, siapa pun yang memang terlibat dalam peristiwa," kata Anam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: