Memanas, Puluhan Kapal Perang China dan Taiwan Main 'Kucing-Kucingan' di Laut Lepas
Kapal perang China dan Taiwan bermain "kucing dan tikus" di laut lepas pada Minggu (7/8/2022). Ini terjadi menjelang akhir yang dijadwalkan dari empat hari latihan militer China yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diluncurkan sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Sekitar 10 kapal perang masing-masing dari China dan Taiwan berlayar dalam jarak dekat di Selat Taiwan, dengan beberapa kapal China melintasi garis tengah, penyangga tidak resmi yang memisahkan kedua belah pihak, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, dilansir Reuters.
Baca Juga: Tentara Pembebasan Rakyat China Kirim Armada Kapal Selam Bertenaga Nuklir ke Sekitar Taiwan
Kementerian pertahanan pulau itu mengatakan beberapa kapal militer China, pesawat terbang, dan pesawat tak berawak sedang mensimulasikan serangan di pulau itu dan angkatan lautnya. Dikatakan telah mengirim pesawat dan kapal untuk bereaksi "dengan tepat".
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, kementerian mengatakan telah mendeteksi 14 kapal perang China dan 66 pesawat China di dalam dan sekitar Selat Taiwan.
Tidak segera jelas apakah China telah mengakhiri latihan pada hari Minggu, seperti yang diumumkan sebelumnya. Tetapi seorang komentator larut malam di televisi pemerintah China mengatakan militer China sekarang akan melakukan latihan "biasa" di jalur Taiwan, dengan mengatakan "tugas bersejarah" dari "penyatuan kembali" China dapat direalisasikan.
Ketika pasukan China "menekan" garis, seperti yang mereka lakukan pada hari Sabtu, pihak Taiwan tetap dekat untuk memantau dan, jika mungkin, menyangkal kemampuan China untuk menyeberang, kata orang yang mengetahui situasi yang menolak disebutkan namanya.
"Kedua belah pihak menunjukkan pengekangan," kata orang itu, menggambarkan manuver itu sebagai "kucing dan tikus" di laut lepas.
Taiwan mengatakan rudal anti-kapal berbasis pantai dan rudal permukaan-ke-udara Patriot dalam keadaan siaga.
Kementerian pertahanan mengatakan jet tempur F-16 terbang dengan rudal anti-pesawat canggih. Ini mengeluarkan foto-foto senjata anti-kapal Harpoon yang dimuat di kapal lain.
Berbicara selama kunjungan ke Bangladesh, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan tindakan negaranya "sah, masuk akal, sesuai dengan hukum," dan bertujuan untuk melindungi "kedaulatan suci" China.
"Harus diingat bahwa Taiwan bukan bagian dari Amerika Serikat - itu adalah wilayah China," kata kementerian Wang mengutipnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: