Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sajikan Konten Budaya Tanpa Langgar Etika

Sajikan Konten Budaya Tanpa Langgar Etika Kredit Foto: Unsplash/Josh Felise
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan teknologi informasi makin pesat. Perubahan gaya hidup serba digital menghadirkan tantangan baru. Setiap individu harus mampu mentransformasikan budaya Indonesia ke ruang digital.

Terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki dalam melakukan digitalisasi budaya. Setiap individu perlu memahami budaya, memproduksi konten budaya, mendistribusi budaya, serta melestarikan seni, budaya, dan bahasa di ruang digital. Konten dihasilkan harus mengapresiasi, menghargai perbedaan, dan tidak mendiskriminasi kebudayaan-kebudayaan di Indonesia.

Baca Juga: Terapkan Nilai Pancasila, Ciptakan Ruang Digital Aman dan Etis

"Menyajikan konten budaya bisa melalui foto, tulisan, video. Terpenting tidak melanggar etika dan aturan adat istiadat," kata Pelatih PUSDIKLATCAB Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (5/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Ketika menyebarluaskan budaya melalui ruang digital, setiap individu harus menjelaskan secara rinci mengenai kebudayaan tersebut; maksud dan tujuan dari kegiatan. Jangan lupa memberikan indikator tingkat usia sehingga penonton lebih mudah memahami.

Pandu Digital Indonesia; Business Coach, Ismita Putri mengatakan, generasi muda jangan hanya mau terpapar teknologi. Kehadiran teknologi memang memudahkan berbagai aktivitas, termasuk dalam urusan pekerjaan. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa didigitalisasi.

"Tidak semua hal harus didigitalisasikan. Untuk bisa cinta dan melakukan sesuatu, kita butuh melihat dan menikmati langsung. Proses jalan-jalan, budaya, dan kebiasaan. Ini yang harus disebarkan ke generasi muda," kata Ismita.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan, pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Baca Juga: Waduh! Gegara Hal Ini, Netizen Indonesia Kehilangan Batas Privasi di Internet

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Pandu Digital Indonesia; Business Coach, Ismita Putri; Pelatih PUSDIKLATCAB Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh; serta Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: