Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Urine Berulang Kali Keruh, Inilah Beberapa Penyakit yang Mengiringinya

Urine Berulang Kali Keruh, Inilah Beberapa Penyakit yang Mengiringinya Kredit Foto: Unsplash/Andres Perez
Warta Ekonomi -

Urine normal dan sehat diidentifikasikan berwarna kuning jernih. Urine keruh dan berwarna lebih gelap bisa mengindikasikan kondisi medis tertentu.

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa penyebab paling umum dari urine keruh adalah adanya basa. Urine terdiri atas air, garam, dan limbah dari ginjal dan keseimbangan komponen ini memengaruhi alkalin atau keasaman (pH) dalam urine. Kadar asam-ke-basa urine yang normal berkisar antara 4,5 hingga 8 pH.

Urine yang berada di bawah pH 5 dianggap asam, dengan urine yang berukuran pH 8 atau lebih tinggi bersifat basa. Alkali tinggi menyebabkan urine keruh.

"Tetapi tanda-tanda urine keruh yang sering dan berulang dapat mengindikasikan kondisi medis yang mendasarinya," kata Cleveland Clinic, seperti dilansir laman Express, Senin (8/8/2022).

Sejumlah kondisi memiliki urine keruh sebagai efek samping dari beberapa penyakit serius. Contohnya diabetes, preeklamsia, penyakit ginjal, atau batu ginjal. Diabetes dapat menyebabkan urine keruh ketika terlalu banyak gula menumpuk di urine.

Tanda lain diabetes yang mungkin menyertai urine keruh adalah air seni beraroma manis atau beraroma buah.Preeklamsia adalah suatu kondisi yang memengaruhi beberapa ibu hamil, biasanya selama paruh kedua kehamilan. Kehadiran protein mungkin menandakan preeklamsia. Selain kelebihan protein, urine Anda mungkin tampak keruh.

Batu ginjal berkembang ketika kelebihan garam dan mineral menumpuk di dalam saluran kemih. Penyumbatan ini dapat menyebabkan infeksi, yang dapat menyebabkan urine keruh.

Kencing yang terlihat keruh, gelap, atau berbau kuat bisa menandakan infeksi saluran kemih (ISK), menurut layanan kesehatan nasional Inggris (NHS). ISK memengaruhi saluran kemih, termasuk kandung kemih (sistitis), uretra (uretritis), atau ginjal (infeksi ginjal).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: