Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awas Hoaks! Lakukan Hal Ini Dulu Sebelum Sebar Informasi di Media Sosial

Awas Hoaks! Lakukan Hal Ini Dulu Sebelum Sebar Informasi di Media Sosial Kredit Foto: Unsplash/Mert Kahveci
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam ruang digital setiap individu akan berinteraksi dengan berbagai perbedaan etnis. Bahkan di internet setiap orang bisa membangun hubungan lebih jauh dan berkolaborasi. 

"Di dalamnya juga ada pengguna yang takut FOMO (Fear of Missing Out), selalu ingin update tanpa menimbang-nimbang dan juga tak menghargai hak cipta orang lain," kata Pemeriksa Fakta Senior Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Bentang Febrylian saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah DKI/Jakarta Banten, pada Kamis (4/8/2022).

Baca Juga: 73,7 Persen Penduduk Indonesia Gunakan Internet, Tapi Literasi Digital Masih Kurang

Keadaan tersebut kemudian menciptakan standart baru dalam etika berjejaring. Dalam aspek etika digital ada kompetensi saat mengakses, menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital. Di mana etika berinternet diperlukan agar setiap orang di dalamnya dapat membentengi diri dari tindakan negatif, termasuk saat memproduksi dan mendistribusikan konten. 

"Pengguna harus mengetahui dan menyikapi informasi hoaks, ujaran kebencian, pornografi, perundungan, dan konten negatif," kata Bentang lagi.

Terkait hoaks, ia mengingatkan agar mengetahui bagaimana lingkaran hoaks terjadi, di mana algoritma sosial media turut memengaruhi apa yang ditampilkan dalam timeline media sosial seseorang. Sehingga keyakinan personal ikut memengaruhi kepercayaan akan suatu hal yang sering ditampilkan. Karena itu seseorang hanya akan mendengar sesuatu yang sesuai dengan keyakinannya. Maka informasi hoaks yang didapat pun menjadi mudah dipercaya.

Warga digital diharapkan bisa lebih kritis dalam menerima informasi di internet. Jangan sekadar posting, tidak membuat ataupun menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Serta menerapkan etika dalam bermedia sosial. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah DKI/Jakarta Banten, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Pemeriksa Fakta Senior Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Bentang Febrylian, serta Instruktur Edukasi4ID, Tanzela Azizi dan Instruktur Edukasi4ID, Dedih Sofian.

Baca Juga: Rumah Irjen Ferdy Sambo Dikepung! Personel Brimob Seragam Loreng dengan Senjata Laras Panjang Terpantau Bersiaga

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: